Find Us On Social Media :

Selalu Dituduh Langgar HAM Warga Xinjiang dan Muslim Uighur, Xi Jinping Tanggapi Terlalu Santai: Kami Perlu Mendidik Penduduk Xinjiang Tentang Bangsa China

By Maymunah Nasution, Senin, 28 September 2020 | 08:22 WIB

Suku Uighur mayoritas memeluk Islam.

Intisari-online.com - Kekejaman bangsa China terhadap kelompok etnis minoritas di Xinjiang salah satunya adalah kelompok muslim Uighur adalah salah satu berita paling panas beberapa tahun belakangan.

Penyiksaan ini, meski sulit terbukti karena aksesnya yang terbatas, lama-lama tidak bisa ditutupi terus-menerus.

PBB mengutip laporan yang kredibel, nyatakan jika satu juta Muslim yang ditahan di kamp-kamp Xinjiang telah disuruh bekerja paksa.

Namun Presiden China Xi Jinping justru sebut tingkat kebahagiaan di antara semua kelompok etnis di wilayah Xinjiang meningkat.

Baca Juga: Omong Kosong Pemerintah Tiongkok Sebut Lindungi Muslim, Faktanya Citra Satelit Tunjukkan Kondisi Memilukan dari 16 Ribu Masjid di Tiongkok

Bahkan, China berencana untuk terus mengajari penduduknya pandangan yang "benar" tentang identitas bangsa China.

China telah berulang kali membantah menganiaya orang Uighur dan mengatakan, kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan untuk mengatasi ekstremisme.

Beijing menuduh apa yang mereka sebut pasukan anti-China mencoreng kebijakan Xinjiang.

"Perasaan memperoleh kebahagiaan dan keamanan di antara orang-orang dari semua kelompok etnis (di Xinjiang) terus meningkat," kata Xi dalam konferensi Partai Komunis di Xinjiang seperti dikutip kantor berita Xinhua, Sabtu (26/9), dan Reuters lansir.

Baca Juga: Lewat Mata Rantai Tiga Laut dan Ambisi Neo-Ottoman, Turki Bisa Goyahkan Hegemoni China di Asia Tengah, Ini Syarat Mutlaknya

China memang merupakan negara komunis, sehingga tidak heran jika Beijing menganggap etnis minoritas di Xinjiang dengan pasukan anti-China sebagai kelompok ekstrimis.

Xi menyebutkan, penting untuk mendidik penduduk Xinjiang tentang pemahaman mengenai bangsa China, dan membimbing "semua kelompok etnis dalam membangun perspektif yang benar tentang negara, sejarah, dan kebangsaan".

"Praktik telah menunjukkan, strategi partai untuk mengatur Xinjiang di era baru sama sekali benar, dan itu harus menjadi pendekatan jangka panjang," ungkapnya.

Pada Juli lalu, Washington menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pejabat China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang Uighur di bawah Global Magnitsky Act.

Baca Juga: Belum Sempat Mengelak dari Video Genosida, China Dihantam Tuduhan Perlakukan Muslim Uighur Bak Romusha di 11 Perusahaan Ini, Keringat Diperas Tanpa Perlu Dibayar

Undang-undang itu memungkinkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menargetkan pelanggar hak asasi manusia dengan membekukan aset di AS, melarang perjalanan ke negeri uak Sam, dan melarang orang Amerika berbisnis dengan mereka.

(*)

Artikel ini telah tayang diKontan.co.id dengan judul "Xi Jinping: Penting untuk mendidik penduduk Xinjiang tentang bangsa China"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini