Advertorial

Selama Ini Petantang-petenteng di Laut China Selatan, China Tiba-tiba Ngaku Tak Berniat Perang Dingin atau Perang Panas dengan Negara Mana pun

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com - Dala waktu yang sangat lama, China mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan dengan melakukan eksplotasi sumber daya alam dan melakukan latihan perang seenaknya sendiri.

Hal itu tentu saja membuat negara-negara yang memiliki hak di Laut China Selatan geram dan menganggap China telah memprovokasi mereka.

Tak hanya di Laut China Selatan, di perbatasan di Ladakh, China pun berselisih dengan India dan seringkali mengirimkan pasukan militer yang memprovokasi India.

Atas tingkah China tersebut, tak heran negara-negara di dunia menyebut China ingin menguasai dunia.

Baca Juga: Dimulai Karena Sengketa Perbatasan, Perang Irak-Iran Pecah dan Berlangsung Selama 8 Tahun, 'Sama-sama Gunakan Ratusan Tank dan Senjata Kimia', Siapa yang Menang?

Namun, Presiden China justru berkata lain.

Di Sidang Umum PBB ke-75, Presiden Xi Jinping menegaskan, China "tidak berniat untuk berperang, baik dalam Perang Dingin ataupun perang panas dengan negara mana pun".

"Kami akan terus mempersempit perbedaan dan menyelesaikan perselisihan dengan orang lain melalui dialog dan negosiasi," katanya dalam pernyataan video yang direkam sebelumnya, Selasa (22/9).

"Kami tidak akan berusaha untuk hanya mengembangkan diri kami sendiri atau terlibat dalam permainan zero-sum," ujar Xi pada pertemuan tahunan para pemimpin dunia itu seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Meski Indonesia Kukuh Tak Mau Terlibat dalam Sengketa Laut China Selatan, Negeri Panda Terus Merayu Indonesia dan Negara Asia Lainnya Untuk Terlibat demi Muluskan Rencana Ini

Ketegangan yang telah lama membara antara Amerika Serikat (AS) dan China mencapai titik didih terkait pandemi virus corona, menyoroti upaya Beijing untuk mendapatkan pengaruh multilateral yang lebih besar sebagai tantangan bagi kepemimpinan tradisional Washington.

Virus corona muncul di China akhir tahun lalu dan Washington menuduh Beijing kurang transparansi yang AS katakan memperburuk wabah.

China membantah pernyataan AS tersebut.

Upaya untuk mempolitisasi masalah

Dalam apa yang tampaknya merupakan teguran bagi Presiden AS Donald Trump, Xi menyerukan respons global terhadap virus corona dan memberi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) peran utama.

Baca Juga: Kisah Seorang Ayah dan Empat Putri Cantiknya yang Tewas dalam Kecelakaan Maut, Hanya Sang Ibu yang Selamat, Mengharukan!

"Menghadapi virus ini, kita harus meningkatkan solidaritas dan melalui ini bersama-sama. Kita harus mengikuti panduan sains, memberikan peran penuh pada peran utama Organisasi Kesehatan Dunia," kata Xi.

"Setiap upaya untuk mempolitisasi masalah atau stigmatisasi harus ditolak," tegasnya.

Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada 193 anggota Majelis Umum, dunia membutuhkan gencatan senjata global untuk menghentikan semua konflik panas.

"Pada saat yang sama, kita harus melakukan segalanya untuk menghindari Perang Dingin baru," ujar dia seperti dilansir Reuters. "Kita bergerak ke arah yang sangat berbahaya".

Baca Juga: Palestina Makin Dikhianti, Donald Trump Ungkap Ada 9 Negara Arab yang Hendak Berdamai dengan Israel, Hal Ini Jadi Penyebabnya

"Dunia kita tidak mampu memiliki masa depan, di mana dua ekonomi terbesar membelah dunia dalam Fraktur Raksasa," sebut Guterres.

"Kesenjangan teknologi dan ekonomi berisiko berubah menjadi perpecahan geo-strategis dan militer. Kita harus menghindari ini dengan segala cara," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Presiden Xi: China tak berniat perang dingin atau perang panas dengan negara mana pun"

Baca Juga: Timor Leste Diprediksi Akan Bangkrut Pada 2027, Ladang Minyaknya Akan Kering Tahun 2022, Tetapi Presidennya Sebut Timor Leste Bisa Seperti Dubai Jika Hal Ini Tak Terjadi

Artikel Terkait