Find Us On Social Media :

Timor Leste Butuh Dana Super Besar untuk Proyek 'Penyedia Kekayaan' Rakyatnya, Australia Kelimpungan, Tak Bisa Bantu tapi Tak Sudi Negara Ambil Alih Pengaruhnya di Bumi Lorosa'e

By Maymunah Nasution, Sabtu, 26 September 2020 | 16:23 WIB

Ilustrasi Peta Timor Leste

Dalam anggaran tambahan yang disahkan oleh parlemen, pemerintah telah memotong pengeluaran sebesar 2,3 miliar kina (Rp. 9,54 triliun), serta memperpanjang pinjaman sementara dengan Bank Papua Nugini lima kali lipat.

Sementara itu di Timor Leste, penurunan tajam harga minyak awal tahun ini, karena Covid-19, dan perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia, telah menempatkan ekonomi negara itu hancur.

Ekonomi Timor Leste yang sebelumnya sudah rentan, kini berada dalam risiko yang lebih besar.

Mengingat sektor pendapatan minyak berkontribusi terhadap sekitar delapan puluh persen dari pengeluaran pemerintah.

Baca Juga: Padahal Indonesia Kalah Telak Soal Cadangan Minyak dengan Timor Leste, Harusnya Jadi Kaya seperti Negeri Arab Timor Leste Malah Sengsara, Ternyata Ini Sebabnya

Selain itu, kebuntuan politik membuat pemerintah belum menyetujui APBN 2020, yang berarti negara tersebut harus beroperasi di bawah sistem duo-desimal.

Sistem yang sama ini pernah digunakan dan disalahkan atas kontraksi ekonomi Timor Leste pada 2017 dan 2018.

Media setempat, The Oekui Post mengatakan, laporan trimestral dari Banco Central Timor Leste (BCTL), baru-baru ini mengumumkan bahwa, jumlah dana perminyakan Timor Lester yang tersimpan di Bank New York sebesar 18,4 miliar dolar AS (Rp 273 triliun)

Mulai tahun 2021, Pemerintah Timor Leste akan menggunakan uang simpanan itu sebagai kebutuhan belanja negaranya sebesar 1,4 miliyar dolar AS atau Rp 20,77 triliun.

Baca Juga: Sumber Keuangannya Amburadul, Timor Leste Diprediksi Akan Bangkrut Tahun 2027 Keuangan Negara Itu Disebut Bergantung Pada Akar yang Rapuh