Raja Hamad juga mengatakan hubungan dengan Israel adalah "pesan halus" untuk perdamaian.
"Deklarasi untuk menjalin hubungan dengan Israel adalah pesan halus yang menekankan bahwa tangan kami terulur untuk perdamaian yang adil dan komprehensif," katanya.
Pernyataan Hamad datang sehari setelah delegasi resmi Israel melakukan kunjungan pertama oleh diplomat Israel ke Bahrain sejak kedua negara menandatangani kesepakatan normalisasi.
Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel pada 15 September di Gedung Putih, bagian dari dorongan diplomatik AS ketika Donald Trump berupaya terpilih kembali.
Sementara itu, selama beberapa minggu terakhir, setelah kesepakatan UEA dan Bahrain dengan Israel, beberapa pejabat tinggi Israel dan AS termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan utusan AS untuk Israel David Friedman, membenarkan bahwa rencana aneksasi Israel hanya ditunda, tidak dibatalkan.
Hamad memuji upaya AS untuk mencapai "perdamaian dan stabilitas di kawasan" dengan menjadi perantara perjanjian dengan Israel.
Ia mengatakan hal itu mengirimkan "pesan yang beradab sebagai jaminan terbaik untuk masa depan semua orang di kawasan".
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari