Menurut Koestomo, apa yang dialami istrinya merupakan situasi yang harus diterima dengan ikhlas dan lapang dada.
"(Istri) Itu amanah untuk saya, saya akan terus merawatnya. Saya akan menjaga dan melaksanakan amanah ini," kata Koestomo.
Selain istri yang menderita ALS hingga lumpuh, kondisi serupa juga dialami anak sulungnya, Dwi Ayu, delapan tahun lalu.
Mirip ibunya, Dwi merasakan gejala seperti ibunya kemudian mengalami lumpuh hingga saat ini.
"Ikhtiarnya sudah ke mana-mana, tapi enggak bisa sembuh sampai sekarang. Sebelum sakit, anak saya sempat bekerja di toko roti," tutur Koestomo.
Sejak beberapa tahun terakhir, Koestomo merawat istri dan anak sulungnya yang lumpuh secara bergantian.
Selepas itu, dia beranjak ke Pasar Desa Bandung untuk bekerja sebagai tukang sepatu, sebelum akhirnya memilih berhenti bekerja pada tujuh bulan lalu.
Pertimbangannya, kondisi istrinya semakin memerlukan perhatian intens dan tidak bisa ditinggalkan.
Bagi Koestomo, kondisi istri dan anaknya yang lumpuh menjadi tanggung jawab yang tidak bisa diabaikan.