"Saya enggak bisa berpikir apa-apa lagi. Bagi saya (merawat istri dan anak) ini adalah amanah yang harus jalankan," tutur dia.
Karena tidak bekerja, kebutuhan harian untuk makan keluarga hanya mengandalkan bantuan saudara, tetangga, dan orang lain.
Bantuan pemerintah
Anak pertama Koestomo, Dwi sempat bekerja sebagai pelayan di toko roti, sebelum jatuh sakit dan lumpuh 8 tahun lalu.
Adapun Rizky Subhi (23), anak kedua Koestomo, bekerja sebagai buruh serabutan dengan pendapatan harian yang tidak pasti.
Sedangkan anak ketiganya, Sevi Cahyani (19), saat ini masih duduk di bangku kelas Madrasah Aliyah di Kecamatan Jogoroto.
Keluarga Koestomo telah memegang kartu jaminan kesehatan dari pemerintah yang bisa digunakan untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
Setiap bulan, keluarganya juga menerima bantuan pangan dari pemerintah melalui program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Adapun untuk biaya pendidikan anaknya, keluarga ini juga masuk dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH untuk pendidikan.