Find Us On Social Media :

Akibat Depresi Janda 3 Anak Ini Jadi Kecanduan Bercinta

By May N, Jumat, 18 September 2020 | 13:57 WIB

Bagi orang seperti Rebecca dia tidak pernah mengharapkan kecanduan itu menerpa dirinya.

Intisari-online.com - Publik pernah dikejutkan saat berita tentang janda beranak tiga ini muncul.

Janda ini memiliki kecanduan tidak lazim, yaitu berhubungan intim terus-terusan.

Ia mendapatkan pandangan miring dari masyarakat, tapi rupanya bukan itu saja masalah yang ia hadapi.

Janda ini mengaku sulit mencari pasangan karena kecanduannya.

Baca Juga: Dicekal Ke Luar Negeri, Utang Bambang Trihatmodjo ke Pemerintah Indonesia Dipastikan Sangat Besar, Total Kekayaan dan Gurita Bisnisnya Saja Tak Habis Tujuh Turunan

Pasalnya, bentuk kecanduan tersebut tidak diakui sebagai bentuk penyakit fisik atau mental.

Seorang wanita penggila berhubungan badan bernama Rebecca Barker (37) pernah membagikan kisah memilukannya pada 2018 silam.

Tinggal di kota Tadcaster, Yorkshire Utara, Inggris, kehidupan wanita ini hancur akibat kencaduan berhubungan intim.

Mengutip Eva.vn dia mengatakan, "lima kali sehari tidak cukup," kata Rebecca tentang kebutuhannya yang aneh itu.

Baca Juga: Mengerikannya Kamp Penjara Korut, Tempat Kim Jong-un Bakal Menghukum Warganya yang Tak Pakai Masker, Disebut Lebih Parah dari Kamp Nazi

Sayangnya, hal itu menyebabkan hubungannya dengan lingkungan sekitar menjadi putus.

Rebecca mengatakan bahwa dia pernah punya pacar yang awalnya bisa memenuhi gairahnya tersebut.

Namun, setelah beberapa saat, pacarnya dengan cepat curiga ketika dia terus ingin dekat dan berhubungan badan dengannya.

Pacarnya berpikir bahwa Rebecca datang kepadanya untuk kebutuhan seksual bukan untuk mendapatkan cinta yang tulus.

Baca Juga: Lebih Suka Langsung Menyerang Tanpa Banyak Omong, AS Kirim Peringatan Perang pada China, 'Jika Anda Ingin Berperang, Maka Kami Akan Berperang'

"Dia menuduhkan selingkuh secara emosional, dia ingin aku merasa bersalah," kta Rebecca.

Ibu tiga anak ini menambahkan bahwa obsesinya terhadap hubungan intim tidak bisa dikendalikan.

"Saya hanya berani tinggal di rumah karena saya malu, karena hanya itu yang bisa saya pikirkan," katanya.

"Itulah pikiran pertama setiap kali saya bangun pagi, saya tidak bisa mengeluarkan pikiran itu dari otak saya," tambahnya.

Baca Juga: Artis Rina Gunawan Berhasil Turunkan Berat Badan 23 Kg Hanya Dalam Waktu 3 Bulan, Apa Rahasianya Ya?

Menurut Rebecca, berhubungan intim membuatnya merasa lebih semangat, rileks dan santai.

Meskipun sekali main, dia hanya melakukannya selama 5 menit, kemudian selesai.

Semenjak putus dari pacarnya tahun 2014, Rebecca membawa anak-anaknya tinggal bersama ibunya.

Baca Juga: Bukan Push Up atau Nyapu Jalanan, Warga yang Tak Mau Pakai Masker di Sini Akan Dipaksa Menggali Kuburan untuk Korban yang Meninggal Akibat Covid-19, Masih Mau Melanggar?

Dia menjalani kehidupan pribadi, karena tidak bisa menemukan hubungan yang solid.

Rebecca juga tidak berani keluar dan berinteraksi dengan masyarakat, dan bahkan tidak membuka hatinya kepada siapapun.

Rebecca harus bertarung dengan orang-orang sekitarnya supaya tidak berpikiran buruk tentang dirinya.

Menurut Rebecca dia percaya kecanduan seksualnya terkait dengan depresi.

Baca Juga: Awalnya Cuma Niat Hilangkan Anyang-anyangan, Wanita Ini Kaget Rasakan Perubahan pada Tubuhnya Setelah 3 Hari Minum Teh Ketumbar

Dia menderita depresi setelah melahirkan anak ketiganya tahun 2012 dan harus minum obat untuk mengobatinya.

Juga didiagnosis memiliki kekurangan serotonin, yang bertindak sebagai hormon yang membantu suasana hati, memori, tidur, pencernaan dan banyak lagi.

Setelah putus dengan pacarnya, pindah ke Prancis untuk hidup dan berganti pekerjaan, Rebecca telah mengatasi depresi dan obsesi dengan hubungan intim.

Kecanduan seksual tidak diakui oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) sebagai bentuk penyakit.

Baca Juga: Baca Juga: Larangan Suami untuk Berhenti Tak Digubris, PSK Tewas Usai Layani 6 Pelanggan Hari Itu

Karena itu, orang-orang seperti Rebecca tidak akan bisa mendapatkan bantuan dari otoritas kesehatan.

Setelah lewat, Rebecca tidak ragu untuk membagikan kisahnya untuk membantu mereka yang mengalami situasi serupa. (Afif Khoirul M)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini