Penulis
Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.
Hal ini berdasarkan sejumlah fakta.
Seperti jumlah pasukan, jumlah armada, teknologi militer, hingga senjata yang mematikan.
Sehingga negara lain perlu berpikir selama puluhan kali untuk berperang melawan AS.
Nah, seperti diketahui bersama bahwa kini AS tengah berkonflik dengan China di Laut China Selatan.
AS memang mendukung sejumlah sekutunya di Asia Tenggara yang menolak klaim China atas 80% wilayah Laut China Selatan.
Soal ini, sebuah buku baru mengungkapkan betapa tegangnya hubungan antara China dan Amerika Serikat sejak beberapa tahun terakhir.
Buku tersebut mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan AS James Mattis bahkan pernah memperingatkan China.
"Jika Anda ingin berperang, saya akan bertarung," katanya pada tahun 2018.
Klaim eksplosif itu dibuat dalam sebuah buku baru tentang pemerintahan Donald Trump oleh jurnalis terkenal Bob Woodward.
Untuk bukunya, Woodward mewawancarai sejumlah mantan pejabat tinggi dan pejabat pemerintahan saat ini, termasuk Presiden Trump sebanyak 18 kali.
Buku itu mengungkapkan peringatan yang diberikan Jenderal Mattis kepada Wei Fenghe, Menteri Pertahanan China, ketika dia mengunjungi Amerika Serikat pada November 2018.
Peringatan itu terjadi tak lama setelah USS Decatur, kapal perang AS hampir bertabrakan dengan kapal perangChina di Laut Cina Selatan.
AS mengklaim kapal China itu berada dalam jarak 41 meter dari USS Decatur.
Sementara Beijing berpendapat kapal Amerika telahmasukke perairan teritorialnya.
Pendapat Beijing itu berdasarkan klaim mereka atassebagian besar Laut China Selatan, yang dikenal memiliki jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Namun seperti yang kita tahu bahwa klaim mereka tumpang tindih dengan lima tetangganya termasuk Vietnam, Taiwan, dan Filipina.
Tentu saja, Amerika Serikat menolak untuk mengakui kendali China atas wilayah tersebut.
Sehingga saat itu AS membiarkan kapal-kapal perang mereka untuk berpatroli di Laut China Selatan.
Banyak yang percaya mengenai buku Woodward ini.
Sebab, dia adalah jurnalis yang sama yang pertama kali membongkar skandal Watergate.
Dia juga sering menulis sejumlah buku tentang kepresidenan AS. Termasuk Donald Trump.