Find Us On Social Media :

Sudah Layakkah Masker yang Anda Pakai untuk Melawan Virus Corona? Peneliti Mengungkapkan Begini Cara Sederhana Menguji Kefektifannya, Masker Ini Paling Buruk Keamanannya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 16 September 2020 | 17:00 WIB

Dalam uji cobanya, tim Fischer menggunakan lensa untuk mengubah lensa menjadi cahaya.

Lembaran cahaya tipis itu akan bersinar melalui selungkup gelap yang terbuat dari karton dan lakban, ini akan membantu kita melihat ketika ada droplet melewatinya dengan bantuan kamera handphone.

Mereka meminta orang mengucapkan "Tetap sehat" ke arah lembaran cahaya sambil mengenakan 14 jenis masker.

"Kami memastikan, ketika orang berbicara dan droplets keluar mulut. Ini berarti, penyakit tetap dapat menyebar dengan berbicara, tanpa batuk atau bersin," kata Fischer.

"Kami juga melihat, beberapa masker bekerja lebih efektif dibanding yang lain dalam memblokir partikel yang keluar," imbuhnya.

Hasil penelitian yang terbit di Science Advances, Jumat (7/8/2020) ini menunjukkan bahwa masker N95 efektif memblokir sebagian besar tetesan atau droplets yang dilepaskan saat orang berbicara.

Kemudian peringkat kedua yang efektif adalah masker bedah dan diikuti masker dari bahan polipropilen.

Sementara masker kain dari katun dan rajutan, sebenarnya mampu memblokir sejumlah droplets tapi tidak seefektif masker N95.

"Dengan kata lain, masker tersebut efektif melindungi pemakainya dari lingkungan luar, tapi tidak melindungi orang lain dari pemakainya. Dan itu adalah peran kedua yang penting dalam mengurangi penyebaran Covid-19," kata Fischer.

Baca Juga: Penelitian: Hanya Pakai Face Shield Saja dan Masker Berkatup Tidak Efektif Cegah Covid-19, Bagaimana yang Seharusnya?