Find Us On Social Media :

Covid Hari Ini 16 September 2020: Tak Hanya DKI Jakarta, Bekasi dan Depok Mulai 'Dipenuhi' Pasien Covid-19, 'Sampai Isolasi Mandiri Saja Tak Mampu'

By Maymunah Nasution, Rabu, 16 September 2020 | 07:51 WIB

(Ilustrasi) Pasien Covid-19

Intisari-online.com - Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia sudah mulai lebihi kapasitas yang bisa ditanggung total rumah sakit di Indonesia.

Bahkan, isolasi mandiri sepertinya sudah tidak memadai.

Mengutip Kompas.com, Bekasi terapkan isolasi mandiri bersama bagi pasien Covid-19 yang tidak memiliki tempat isolasi yang memadai.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebutkan pasien Covid-19 yang tidak memiliki tempat isolasi yang memadai akan dipindah ke Stadion Patriot.

Baca Juga: Setelah Alami Nasib yang Jungkir Balik dan Mendapat Hidayah, Satu Keluarga Pengusaha Terpandang Ini Putuskan Jadi Mualaf, ‘Perasaan Hati Jadi Sejuk dan Tenang’

Ia khawatir isolasi mandiri di tempat yang tidak memadai justru menimbulkan peningkatan klaster keluarga di lingkungan tempat tinggal pasien Covid-19 tersebut.

"Bukan tidak dianjurkan (isolasi mandiri), yang punya (tempat isolasi) dan representatif silahkan.

Kalau rumahnya kecil lalu menularnya dua atau tiga anggota klaster keluarga, ya kita pindahkan ke sini biar enak kalau di sini (stadion), bersih,” ujar Rahmat, Selasa (15/9/2020).

Namun jika pasien Covid-19 itu mempunyai rumah luas dan kebutuhannya bisa terjamin, dia mempersilahkan untuk isolasi mandiri.

Baca Juga: Belum Juga Lakoni Malam Pertama, Pengantin Wanita Ini Sudah Diusir Mertua dari Pernikahannya Setelah Ketahuan Masih Punya Suami Sah Padahal Ngakunya Janda Ditinggal Mati

Sementara itu pasien Covid-19 bergejala berat harus dirawat di rumah sakit.

"Ya makanya tadi mengidentfikasi orang itu tapi positif OTG (orang tanpa gejala) kan sudah jelas, bisa di sini bisa di rumah. Kalau rumahnya tidak representatif kita bisa pindahkan ke sini (stadion), tetapi kalau orang didapat postif dan ada penyakit bawaannya, harusnya masuk ke rumah sakit entah itu swasta atau ke rumah sakit rujukan kita,” kata Rahmat.

Dengan penyediaan tempat isolasi yang tepat, ia berharap dapat mempercepat proses pemulihan pasien Covid-19.

Bahkan, jumlah klaster keluarga yang makin meningkat ini bisa ditekan.

Baca Juga: Dibiayai Selama 22 Tahun Wanita Asal Salatiga Ini Tak Tahu Kalau Ayah Angkatnya yang Asal Hong Kong Adalah Aktor Terkenal di Dunia

Sebagai informasi, Stadion Patriot Chandrabaga di Kota Bekasi akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi atau Pepen menyampaikan, Stadion Patriot sudah bisa dioperasikan untuk perawatan pasien Covid-19 mulai Rabu (16/9/2020).

Pemkot Bekasi telah mempersiapkan 57 tempat tidur isolasi untuk menampung pasien Covid-19.

Jika ada penambahan pasien, Pemkot akan menyiapkan hingga 100 tempat tidur.

Baca Juga: Miliki Empat Istri Cantik Sekaligus, Istri Tertua Ini Katakan Begini Kepada Suaminya Bila Ingin Menambah Istri Lagi

Rahmat mengatakan, ruangan isolasi sudah difasilitasi dengan hepa filter atau ruangan bertekanan negatif.

Di Stadion Patriot juga disiapkan ruang Instalasi Gawat Darurat serta ruang isolasi yang dilengkapi ventilator.

“Ada juga makanan yang disiapkan dan laundry tersendiri untuk pasien dan tenaga medis maupun non-medis,” kata Rahmat.

Depok yang kian gawat

Baca Juga: Harga Asli Galaxy Note 20 Ultra Hanya Rp 8,2 Juta, Dijual Resmi Rp 18 Juta

Kota Depok hingga kini masih berstatus sebagai wilayah dengan total laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dan wilayah Bodetabek, berdasarkan laman resmi masing-masing pemerintah kota/kabupaten.

Hingga data diperbarui kemarin, Selasa (15/9/2020), total ada 2.990 kasus positif Covid-19 yang sudah dilaporkan Pemerintah Kota Depok.

Sebanyak 2.027 di antaranya dinyatakan pulih, sedangkan 107 lainnya meninggal dunia.

Itu artinya, saat ini ada 856 kasus aktif di Depok.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu 8 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin E, Soal Keseimbangan!

Kasus aktif merupakan jumlah pasien yang sedang ditangani lantaran positif Covid-19.

Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah atau dirawat di rumah sakit.

Masalahnya, jumlah 856 pasien ini merupakan hasil dari lonjakan demi lonjakan di Depok.

Lonjakan terbaru yakni kemarin, ketika Pemerintah Kota Depok melaporkan temuan kasus baru terbanyak selama pandemi, yakni 124 pasien.

Baca Juga: Minum Rebusan Daun Dewa dan Biji Ginkgo, Rasakan Manfaatnya untuk Mengobati Penyakit Ini

Berdasarkan laporan harian Pemerintah Kota Depok yang dihimpun Kompas.com, angka kasus aktif di Depok hari ini sudah naik 438 persen, atau lebih dari 5 kali lipat, dalam kurun 2 bulan terakhir.

Sejak Agustus hingga kini memasuki minggu ketiga September, jumlah pasien Covid-19 di Depok terus melonjak dengan sangat cepat.

Sayangnya, tidak diketahui lonjakan ini akibat penularan yang semakin membahayakan atau deteksi yang semakin masif.

Sebab, Pemerintah Kota Depok tak pernah terbuka dalam mengumumkan realisasi jumlah tes PCR harian.

Baca Juga: Canggih! Masker N95 Mungkin Akan Jadi Perangkat Teknologi yang Bisa di-Charge

Rumah sakit menjerit Entah akibat penularan yang semakin tinggi atau deteksi yang semakin gencar, faktanya jumlah pasien Covid-19 di Depok meningkat pesat.

Kondisi ini terasa betul di beberapa rumah sakit rujukan sebagai hilir penanganan pandemi.

“Kami juga tidak menyangka kondisinya seperti ini.

"Kami kira, sudah mulai menurun.

Baca Juga: G30S, Dugaan Kudeta Merangkak Mayjend Soeharto dan Pembangkangan Perintah Soekarno, Apakah Bung Karno Tahu Apa yang Terjadi?

"Semuanya merasa ini beban yang berat, yang harus dipikirkan secara cepat jalan keluarnya,” ujar Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

(Cynthia Lova, Vitorio Mantalean)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Covid-19 Bekasi yang Rumahnya Tak Memadai Jadi Tempat Isolasi Akan Dipindah ke Stadion Patriot" dan "Kasus Covid-19 Depok yang Kian Mengkhawatirkan, Melonjak 4 Kali Lipat dalam Waktu 2 Bulan"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini