Menurutnya, saat itu mereka merasa dikurung dan diisolasi karena kebijakan Presiden Soeharto.
"Kami dikurung, diisolasi. Itu kebijakan (mantan presiden Indonesia) Soeharto saat itu. Dia ingin mengisolasi Timor," katanya.
Menjadi bagian dari 'pemberontak', Berliku pun pernah ditangkap oleh pasukan Indonesia dan dipenjarakan di sebuah pulau terpencil, di mana ia hanya bisa dilihat saat negara tersebut memilih kemerdekaan pada tahun 1999.
Dia akan kembali ke Timor Leste pada 2008, hampir satu dekade setelah kemerdekaan, dengan bantuan Palang Merah.
Sebelum kembalinya Berliku ke Timor Leste, keluarganya di Baucau mengira dia sudah mati dan bahkan membuatnya menjadi kuburan.
Kini, Berliku masih bernyanyi sebagai orang bebas.
Pada tahun 2014, sekelompok veteran, bernama Maubere Timor, berkumpul untuk merekam lagu-lagu patriotik yang ditulis dahulu kala di pegunungan, untuk menangkap semangat perlawanan dan mendokumentasikan bagian penting dari sejarah Timor-Leste.
Maubere Timor merilis album pertama mereka pada tahun 2017.