Find Us On Social Media :

Maubere Timor, Sekelompok Veteran Timor Leste yang Menjaga Lagu-lagu Perlawanan Bumi Lorosae Tetap Hidup, Simpan Kenangan 'Masa Gelap' Pendudukan Indonesia

By Khaerunisa, Senin, 14 September 2020 | 14:20 WIB

Domingos Pinto Gabrialatau Berliku, sosok penyanyi utama Maubere Timur.

Baca Juga: Korupsi Level Dewa, Rumah Pejabat Ini Digerebek Dan Ditemukan 13,5 Ton Emas Menggunung di Lantai Rumah, Belum Lagi Tumpukan Uang Rp 525 Triliun, Bikin Syok

Melansir Aljazeera (18/4/2020), Domingos Pinto Gabrial, juga dikenal sebagai Berliku, adalah seorang guru sekolah berusia 19 tahun di timur laut kota Baucau ketika pasukan Indonesia menginvasi Timor Timur pada bulan Desember 1975.

Dia bergabung dengan banyak anak muda yang melarikan diri ke pegunungan untuk bergabung dengan tentara perlawanan yang baru dibentuk, FALINTIL (Forcas Armadas de Libertacao de Timor-Leste, atau Angkatan Bersenjata untuk Pembebasan Timor Timur).

"Kami tidak punya pilihan; kami hanya harus bertarung," ungkapnya.

Pria pendek dengan tatapan tajam di matanya dan otot orang yang dulu bekerja keras, Berliku kini menjadi penyanyi utama Maubere Timor, sekelompok veteran yang menyanyikan lagu-lagu patriotik yang digubah di pegunungan selama hari-hari gelap pendudukan.

Baca Juga: Canggih! China Ingin Menggabungkan 'Kawanan' Senjata dan Kendaraan Lapis Baja, Semua Berkoordinasi Satu Sama Lain 'Persis' Fenomena Biologi Cara Alam Bekerja

Maubere Timor merilis album pertama mereka pada tahun 2017, pilihan 12 lagu yang menangkap semangat juang gerakan perlawanan di bawah pendudukan yang berlangsung selama 24 tahun dan menyebabkan kematian sekitar 200.000 orang Timor Leste.

Lebih dari 20 tahun setelah referendum kemerdekaan, dan hampir 18 tahun sejak negara itu akhirnya dinyatakan merdeka, Maubere Timor berusaha untuk menangkap keadaan bangsa melalui musiknya.

Berliku mengenang bahwa meski perjuangan kemerdekaan berlangsung lama, banyak orang di Timor Timur yang siap berjuang lebih lama.

"Kami pikir ini bisa lebih lama... kami sudah tahu ini akan menjadi perjuangan yang panjang dan sulit."