Find Us On Social Media :

Canggih! China Ingin Menggabungkan 'Kawanan' Senjata dan Kendaraan Lapis Baja, Semua Berkoordinasi Satu Sama Lain 'Persis' Fenomena Biologi Cara Alam Bekerja

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 14 September 2020 | 13:49 WIB

Militer China

Itu karena sekumpulan sistem tak berawak dapat mengoptimalkan dampaknya melalui koordinasi yang rumit.

Misalnya, algoritma canggih yang memungkinkan peningkatan ukuran otonomi memungkinkan drone untuk beroperasi bersama-sama satu sama lain dan, antara lain, menghindari tabrakan.

Setiap drone dapat mengawasi area tertentu, dan jika sekelompok sistem tak berawak memiliki kemampuan AI , mereka dapat berbagi dan mengoordinasikan informasi melalui node perintah dan kontrol.

Dalam skenario ini, setiap drone akan memberikan sudut pandang unik yang relevan dan sangat penting untuk tujuan misi.

Dalam kasus proyek Armada Hantu Angkatan Laut, misalnya, algoritma canggih yang diberdayakan AI memungkinkan kelompok Kapal Permukaan Tak Berawak untuk beroperasi secara terkoordinasi dengan berbagi tujuan, bertukar informasi navigasi dan intelijen, serta mengoptimalkan tugas misi secara kolektif.

Baca Juga: Meski Ancaman Sanksi dari Uni Eropa Menghantui, Turki Tetap Nekat Lakukan Latihan Militer di Lepas Pantai Siprus, Mediterania Timur Makin Panas

Koordinasi teknis seperti itu akan memungkinkan sistem tak berawak untuk semakin melakukan analisis, memecahkan masalah, dan melakukan analisis dalam waktu dekat.

Baca Juga: Diklaim Terkuat di Asia, Iran Ternyata Punya 5 Senjata Andalan yang Sangat Menakutkan, Inilah yang Buat Amerika Serikat Ragu-ragu Berperang dengan Negara Teluk Ini