Namun kehadiran Mohammad Mosaddegh, seorang figur nasionalis menjadi Perdana Menteri Iran ke - 35 di tahun 1951, membuat kondisi berubah.
Mossadegh percaya jika seharusnya bukan Inggris yang menguasai minyak negara mereka.
Saat itu menjadi titik kritis bagi Iran.
Pada tahun yang sama, Mossadegh membuat bisnis minyak menjadi milik negara.
Sejak saat itu Mossadegh menjadi ancaman bagi Inggris dan AS, dan mereka memastikan jika pemerintahannya berlangsung dalam waktu yang singkat.
Tahun 1952, Inggris diusir dari Iran, dan hubungan diplomatik keduanya gagal.
Kemudian setahun setelahnya, CIA melakukan operasi untuk menggulingkan Mosaddegh.
(Danur Lambang Pristiandaru)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Laporan Intelijen: Iran Berencana Eksekusi Dubes AS untuk Afrika Selatan")