Pihak intelijen belum mengetahui secara pasti kenapa Marks menjadi target pembunuhan pihak Iran.
Mereka hanya menduga Marks menjadi sasaran balas dendam atas pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani.
Komandan Pasukan Quds, sayap tentara elite dari Garda Revolusi Iran, itu terbunuh dalam sebuah serangan pesawat nirawak di Baghdad, Irak.
Beberapa hari setelah kematian Soleimani, Iran meluncurkan rentetan rudal balistik yang menargetkan dua pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak.
Presiden AS Donald Trump lantas mengumumkan sanksi baru terhadap Iran dan memperingatkan negara tersebut akan adanya pembalasan lain.
Sejumlah pejabat AS percaya bahwa Marks merupakan salah satu dari sejumlah opsi target yang dikembangkan oleh Iran.
Marks merupakan teman mendiang Putri Diana dan telah mengenal Trump selama lebih dari 20 tahun.