Find Us On Social Media :

Militer China Sangat Agresif! Jepang Lalu Meresponnya dengan Ubah Arah Kebijakan Serangan Darat: 'Alasan Utama Tindakan Kami Adalah China'

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 11 September 2020 | 18:08 WIB

Militer sudah bisa menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang kapal.

Ia menganggap rencana seperti itu dibenarkan karena harus mampu menghancurkan senjata yang mengancam Jepang.

Proposal serangan darat dilandasi dengan alasan demikian, menurut mantan menteri pertahanan Itsunori Onodera.

Oleh karena itu, para pendukungnya mengatakan, hukum Jepang tidak perlu diubah di era pemerintahan yang baru. Selama 8 tahun menjabat, Abe mendorong revisi Pasal 9 pasifis konstitusi pasca perang, tetapi gagal mencapai tujuannya.

Baca Juga: Tiongkok Tertangkap Basah, Foto Ini Tunjukkan Tiga Pengebom PLA 'Serang' Pangkalan Militer di Tibet Sedangkan Pasukannya Terlibat Langsung Di Latihan Mengerikan Ini

Di dalam pasal tersebut mengatur pelarangan perang oleh negara.

Dewan Keamanan Nasional Jepang, yang dipimpin Abe dan termasuk pejabat kabinet kunci, termasuk Suga, akan bertemu pada Jumat (11/9/2020) untuk membahas strategi pertahanan.

Rudal jelajah BGM-109 Tomahawk buatan AS akan menjadi opsi untuk senjata serangan darat, kata Katsutoshi Kawano, yang hingga tahun lalu adalah perwira militer paling senior Jepang, Ketua Kepala Staf Pasukan Pertahanan Diri.

Tomahawks dapat mencapai target sejauh 2.500 kilometer (1.553 mil).

Baca Juga: Siap Siaga Bertempur Lawan AS di Laut China Selatan, Militer China Tingkatkan Sistem Peringatan Dini, Disebut Lebih Garang dari Milik AS