Penulis
Intisari-Online.com - Kim Jong-un merupakan putra dari pemimpin Korea Utara sebelumnya, Kim Jong-il.
Kim Jong-un menggantikan ayahnya menjadi pemimpin negara pertapa, setelah sang ayahnya meninggal pada tahun 2011.
Sebagian besar kehidupan Kim Jong-un tidak diketahui, namun diyakini ia naik sebagai pemimpin Korea Utara saat usianya sekitar akhir 20-an.
Selain itu, sebelum menggantikan sang ayah, Kim Jong-un sempat menghabiskan masa mudanya di Swiss.
Kini, Kim Jong-un dikenal sebagai seorang diktator yang kejam.
Bahkan, diyakini ia tak segan untuk menyingkirkan siapa pun yang mengancam posisinya, termasuk keluarganya sendiri.
Beberapa nama saudara Kim Jong-un tak jarang diperbincangkan, seperti saudara perempuannya, Kim Yo-jong yang belakangan mencuri perhatian.
Namun, bagaimana dengan ibu Kim Jong-un?
Ya, sosok yang satu ini memang hampir tak pernah diperbincangkan. Tak heran, mengingat kerahasiaan yang ketat dari keluarga Kim.
Namun, rupanya ibu Kim Jong-un diyakini memiliki pengaruh besar terhadap diktator Kim Jong-un.
Ia adalah Ko Yoyng-hee, yang diketahui merupakan seorang penyanyi opera.
Selain Kim Jong-un, diyakini pula Ko Young-hee memiliki dua anak lainnya.
Melansir Vox.com yang mewawancarai Anna Fifield, penulis buku berjudul 'The Great Successor: The Divinely Perfect Destiny of Brilliant Comrade Kim Jong Un', terungkap beberapa hal tentang ibu Kim Jong-un.
Ana Fifield, merupakan reporter pemenang hadiah yang bisa dibilang telah meliput Korea Utara lebih baik daripada kebanyakan jurnalis lain.
Diungkapkan Fifield, salah satu hal yang sangat menarik yang ditemukannya selama penelitian buku tersebut adalah bahwa sebagian besar hidup Kim Jong-un tampaknya menjadi bagian dari rancangan ibunya.
Ko Yong Hui adalah karakter yang sangat 'perhitungan', yang ingin kedua putranya pergi ke Akademi Militer Kim Il Sung, yang pada dasarnya adalah West Point Korea Utara.
Itu untuk memastikan mereka memiliki mandat yang diperlukan untuk memimpin suatu hari nanti dan untuk mengklaim hak suksesi di Korea Utara.
Selain itu, disebut jika ketertarikan Kim Jong-un pada militer dan bola basket juga berasal dari sang ibu.
Hal itu menunjukkan betapa penting sang ibu bagi Kim Jong-un.
Selain itu, ibu Kim Jong-un sendiri diyakini sebgaai wanita yang sangat ambisius.
Pengaruhnya terlihat di mana-mana, termasuk cara putranya dipromosikan dan naik pangkat.
"Mungkin banyak ibu yang memutuskan siapa penerusnya, daripada anak laki-laki itu sendiri," kaya Fifield.
Dibanding kepada sang ayah, kemungkinan pula Kim Jong-un lebih dekat dengan ibunya.
Hal itu terlihat misalnya dari foto Kim Jong-un bersama sang ibu.
"Kami memiliki foto mereka berdua bersama, sementara hanya ada sedikit foto dirinya dengan ayahnya dan tidak ada foto dirinya dengan kakeknya, yang tidak pernah dia temui. Jadi dia sepertinya sangat dekat dengan ibunya," ungkap Fifield.
Menurut Fifield, Ko Young-hee sangat terlibat dalam pengasuhan Kim-jong-un, bahkan ketika putranya berada di Swiss, dan meskipun dia memiliki tugas publik sebagai pendamping Kim Jong-il.
Menurut bibi Kim, saudara perempuan ibunya, mereka sangat dekat. Selain itu, diyakini Ko Young-he adalah ibu yang sangat aktif.
"Sosok ibu dalam dakwah Korea Utara sangatlah penting," kata Fifield.
"Mereka menyebut negara sebagai ibu pertiwi, dan terkadang Anda akan mendengar para pemimpin , bahkan Kim Il Sung, pendiri negara dan kakek Kim Jong Un, disebut sebagai 'Pemimpin Besar Keibuan' dalam bahasa Korea," sambungnya.
Menurutnya, sejak awal, ibu Kim Jong Un diidolakan di negara tersebut.
Ada pula propaganda dan film tentangnya, dan rekaman dirilis menunjukkan dia dengan Kim Il Sung.
"Jadi, sangat penting bagi Kim Jong-un pada akhirnya naik ke tampuk kekuasaan untuk melibatkan sosok ibu ini dalam hidupnya sejak awal dan untuk menunjukkannya sebagai pelayan setia rezim," ujar Fifield.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini