Find Us On Social Media :

Obat dan Vaksin Tidak Serta Merta Selesaikan Masalah Pandemi Covid-19, Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Indonesia dari Kacamata Epidemiolog

By Mentari DP, Rabu, 9 September 2020 | 18:30 WIB

ilustrasi virus corona.

Melihat hal ini, ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman menilai perlu adanya evaluasi dan perubahan strategi terkait penanganan Covid-19 di Indonesia.

Hal itu untuk mencegah agar kasus kesakitan dan kematian tidak semakin melonjak.

Ia juga mengingatkan adanya potensi kolapsnya fasilitas kesehatan akibat peningkatan kasus virus corona Indonesia, apabila tren peningkatan kasus tidak menurun.

Saran untuk pemerintah Dicky menyebutkan perlu beberapa tindakan progresif yang harus dilakukan pemerintah agar kondisi tidak semakin parah.

Di antaranya adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan testing.

Pihaknya menyarankan beberapa hal yakni penemuan kasus aktif dengan target 1 tes per 1.000 orang setiap minggu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan WHO.

Selain itu, pengumuman hasil tes juga bisa dipercepat dengan waktu kurang dari 3 hari.

Dicky juga mengharapkan positivity rate di Indonesia bisa diturunkan seperti yang ditargetkan WHO yaitu di bawah 5 persen.

Sejauh ini, mengutip data KawalCovid, positivity rate harian di angka 18,44 persen dan secara keseluruhan masih di angka 13,95 persen.

Itu artinya, dari 100 orang yang dilakukan tes, potensi menemukan orang yang positif Covid-19 antara 13 hingga 18 orang.

"Selain itu tes juga sebaiknya dilakukan merata di seluruh daerah," ujar Dicky.

Baca Juga: 'Bunuh Semua yang Anda Lihat dan yang Anda Dengar', Perintah Tentara Myanmar Saat Membantai, Memperkosa, dan Membakar Rumah Kelompok Muslim Rohingya