Find Us On Social Media :

'Bunuh Semua yang Anda Lihat dan yang Anda Dengar', Perintah Tentara Myanmar Saat Membantai, Memperkosa, dan Membakar Rumah Kelompok Muslim Rohingya

By Mentari DP, Rabu, 9 September 2020 | 15:30 WIB

Pengungsian Rohingya di Bangladesh.

Bahkan kelompok Fortify Rights menyarankan agar mereka dapat memberikan bukti penting untuk penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Internasional.

Kabur ke negara tetangga

Lebih dari 700.000 orang Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar ke negara tetangga seperti Bangladesh sejak Agustus 2017.

Mereka dilaporkan melarikan diri dari militer Myanmar menyusul serangan oleh kelompok pemberontak Rohingya di negara bagian Rakhine.

Saat itu, militer Myanmar diminta 'menyapu bersih' kelompok pemberontak.

Tapi pemerintah Myanmar membantah tuduhan tersebut.

Mereka menolak tegas bahwa pasukan keamanan melakukan pemerkosaan dan pembunuhan massal serta membakar ribuan rumah.

Fortify Rights, yang berfokus pada Myanmar, mengatakan dua tentara militer itu melarikan diri dari negara itu bulan lalu.

Dan diyakini saat ini mereka berada dalam tahanan Pengadilan Kriminal Internasional di Belanda, yang memeriksa kekerasan terhadap Rohingya.

 

Baca Juga: Konflik Indonesia dan OPM Diklaim Paling Mematikan, Mega Proyek Jokowi untuk Pembangunan Papua Ini Malah Disebut Sebagai Biang Kerok Utamanya