Find Us On Social Media :

Bantu Anak Sekolah Indonesia, Pelajar Yogyakarta Lakukan Konser Amal Virtual Bertajuk 'Suara Anak Indonesia'

By Maymunah Nasution, Selasa, 8 September 2020 | 08:56 WIB

Ilustrasi Belajar Online

Intisari-online.com - Pandemi Covid-19 tanpa sadar telah membentuk kondisi masyarakat terutama anak-anak usia sekolah.

Tercatat ada 70 juta anak Indonesia tidak bisa sekolah tatap muka dan harus jalani Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sejak Maret 2020.

PJJ sebagai solusi agar anak-anak Indonesia tetap bisa melanjutkan pendidikan ternyata membawa masalah khususnya bagi anak-anak yang berada di daerah tertinggal.

Menurut survey yang dipublikasikan oleh Wahana Visi Indonesia pada bulan Juli 2020, ada 30% anak-anak yang tidak bisa menjalankan PJJ.

Baca Juga: Ogah Cuma Dikadali China, Rencana Besar China di Negara ASEAN Ini Gagal Total, Ditawari 33 Proyek Hanya Mau Laksanakan 4 Proyek, Diplomat Terbaik China Sampai Turun Tangan

Alasan utama adalah : tidak adanya akses internet memadai di daerahnya, tidak ada uang untuk membeli gawai, tidak ada uang untuk membeli kuota internet.

Anak-anak ini sangat rawan putus sekolah.

Sebagian dari mereka malah kini menjadi pekerja anak membantu orang tua.

Kondisi ekonomi sulit yang dialami orang tua mereka juga mengancam kesehatan dan keselamatan anak-anak ini.

Baca Juga: Digadang-gadang Ungguli Jet Tempur F-35, Tiongkok Bangun Jet Tempur Siluman FC-31 Tapi Pakar Meragukan Keunggulannya Disebabkan Hal Penting Ini

Pemerintah RI saat ini telah berusaha untuk menangani kondisi sulit yang tidakterbayangkan sebelumnya ini.

Upaya ini tentunya perlu juga direspon oleh masyarakat.

Saat ini semangat gotong royong sangat diperlukan.

Semua elemen bangsa harus bersatu padu mengatasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Perhatikan Baik-baik! Seperti Ini Gejala Ringan, Sedang, dan Berat pada Pasien Covid-19 serta Penangannya Masing-masing

Semua harus bergerak, tidak cukup jika pemerintah saja yang bergerak.

Para pelajar, meskipun mereka menjadi salah satu “korban” pandemi Covid-19, mereka memiliki potensi dalam hal memberi sumbangan positif bagi penanganan pandemi ini khususnya membantu teman-teman pelajar yang mengalami kesulitan.

Seorang pelajar kelas XII SMM (Sekolah Menengah Musik) Yogyakarta bernama Ethanael Ricky (Ricky) berinisiatif mengadakan “Konser Amal Virtual” yang diberi judul “Suara Anak Indonesia”.

Sebagai pelajar, Ricky merasa bahwa dia dan teman-temannya merasa prihatin dengan kondisi teman-teman pelajar di daerah tertinggal yang semakin kesusahan akibat Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mau Bikin Camilan Bakwan untuk Anak-anak yang Belajar di Rumah? Coba Tambahkan Satu Bahan Rahasia Ini, Dijamin Kriuk Banget Mirip yang Dijual Pedagang Gorengan

Ricky yang menekuni musik ingin berbuat sesuatu melalui musik dan percaya bahwa melalui musik dia bisa membuat suatu aktivitas guna membantu temanteman pelajar yang kesusahan.

Inisiatif ini kemudian didukung oleh Elok Shinta Meilina koordinator Ansambel Anak dan Remaja Indonesia Jogja (Amari Jogja) bersama suaminya Fafan Isfandiar dan juga Iwan Setiawan Dani, koordinator program “Saya Suka Musik”.

Selanjutnya mereka mengajak para pelajar yang memiliki keterampilan musik untukbergotong-royong mewujudkan Konser Amal Virtual ini.

Ada 54 orang pelajar yang terlibat dalam konser ini.

Baca Juga: Bergelimang Harta, Seperti Ini Kekayaan Putra Mahkota Arab Saudi, Kastil, Kapal Pesiar Super, Lukisan Termahal, Apa Lagi?

Mereka datang dari berbagai SD hingga SMA/SMK di Yogyakarta.

Konser amal memang sudah sering dilaksanakan oleh para musisi, tapi konser amal virtual "Suara Anak Indonesia" ini memiliki perbedaan antara lain:

1. Konser ini murni digagas dan diwujudkan oleh pelajar, bukan musisi profesional.

Gagasan awal konser ini berasal dari seorang pelajar : Ethanael Ricky, seorang siswakelas XII SMKN 2 Kasihan Bantul (SMM Yogyakarta).

Baca Juga: Dari Pencuri Batu Nisan hingga Menjadi Raja Kokain! Trending Gembong Narkoba 'Pablo Escobar' di Twitter, Seperti Apa Kisah Hidupnya?

Pada awalnya Ricky hanya ingin membuat cover lagu anak-anak jaman dulu seperti karya A.T. Mahmud, Pak Kasur, Ibu Soed dan membuat versi orkestrasinya.

Ide ini kemudian berkembang karena dia berpikir jika hanya membuat cover apa manfaatnya buat orang lain.

Kemudian dia mengajak rekan-rekan pelajar untuk bergabung bergotong-royong mewujudkan ide membuat sebuah Konser Amal.

Dalam konser ini akan disajikan 8 komposisi yang diaransemen sendiri oleh pelajar.

Baca Juga: Diet Jeruk Nipis Benarkah Bisa untuk Turunkan Berat Badan? Asalkan Diimbangi dengan Ini, Anda Akan Lihat Hasilnya Setelah Mencobanya

Para arranger tersebut adalah : Ethanael Ricky, David Octavian, Eleazar Christian (SMKN 2 Kasihan Bantul) dan Owen Nathanael (Berklee College of Music).

2. Tema konser ini adalah lagu anak-anak.

Tujuan lain dari konser ini adalah untuk mengingatkan kembali anak-anak Indonesiadengan lagu-lagu anak Indonesia.

Di masa pandemi ini penggunaan gawai di kalangan anak-anak meningkat pesat namun sayangnya penggunaan untuk hiburan lebih dominan ketimbang untuk pendidikan.

Baca Juga: Akun Pria Ini Diblokir Facebook Karena Live Streaming Proses Kematiannya

Untuk mengusir kebosanan karena harus di rumah, anak-anak lebih banyak mengakses aplikasi video daring atau games di gawai mereka sehingga mereka lebih sering terpapar lagu-lagu dari luar negeri seperti Korea, Jepang dan Amerika/Eropa ketimbang lagu-lagu dari Indonesia sendiri.

Konser ini juga ingin mengangkat kembali lagu-lagu Indonesia yang ketika diaransemen ulang bisa menghasilkan musik yang bermutu.

Demo lagu yang akan ditampilkan bisa diakses di : https://shorturl.at/aoxAF

3. Donasi yang terkumpul untuk membantu anak-anak di daerah tertinggal

Baca Juga: Coba Pilih Camilan yang Sering Disajikan Malam Hari Ini dan Rasakan Efek yang Tak Terduga untuk Tubuh, Mau Coba?

Penyelenggara konser bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai lembaga sosial yang memiliki program bantuan bagi anak-anak di daerah tertinggal.

WVI telah memiliki pengalaman puluhan tahun dalam kegiatan sosial terutama menolong anak-anak di daerah tertinggal di Indonesia melalui program : penyediaan air bersih, perbaikan gizi anak maupun membantu pendidikan bagi anak-anak.

Pada masa pandemi ini WVI sudah bergerak cepat membantu para pelajar melalui pengadaan buku dan siaran radio agar anak-anak yang tidak memiliki akses internet tetap bisa belajar.

Konser virtual akan disiarkan secara dari melalui kanal Youtube : Kompas.com (youtube.com/MyKompasCom) dan yang secara perdana akan tayang tanggal 8 September 2020 bersamaan dengan peringatan Hari Aksara Internasional.

Baca Juga: Smartphone China Menguasai 70 Persen Pasar di Indonesia, Samsung Dikepung!

Bintang tamu konser ini adalah Monita Tahalea, finalis Indonesian Idol Session 2.

Inisiatif yang baik ini tentu memerlukan dukungan media massa agar semakin banyak orang yang diingatkan melalui tayangan konser ini.

Pandemi Covid-19 belum berakhir dan di luar sana masih banyak anak-anak yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan.

Kita perlu mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga semangat gotong-royong.

Baca Juga: Dari Diusir dari Liga Arab Hingga Presidennya Terbunuh, Deklarasi Damai Negara Ini dengan Israel Ternyata Terjadi Lewat Campur Tangan Orang Indonesia Ini

Negara ini bisa merdeka dan sekarang berumur 75 tahun salah satunya karena rakyatnya gemar bergotong-royong dan saling membantu.

Inilah semangat yang ingin tetap dikobarkan oleh para pelajar ini.

Semoga melalui kegiatan Konser Amal Virtual “Suara Anak Indonesia” semakin banyak orang yang tergerak untuk saling membantu.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu; Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin K, Masalah Jantung!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini