Find Us On Social Media :

Bukan Timor Leste, Negara Tetangga Indonesia Ini Dukung Penuh Kebijakan Luar Negeri Tiongkok Sama Seperti Negara-negara Afrika, Pakar: Mereka Ingin Dibeli China

By Maymunah Nasution, Senin, 7 September 2020 | 12:12 WIB

Perbatasan Indonesia - Papua Nugini di Skouw - Wutung ditutup sementara setelah terjadi kontak senjata antara aparat militer dengan elemen separatis Papua Merdeka pada 1 Oktober lalu.

Disebut oleh Jeffrey Wall konsultan World Bank dan warga Australia yang sudah berhubungan dengan Papua Nugini selama 43 tahun, ada dua alasan mengapa Papua Nugini lakukan hal ini.

Pertama, Papua Nugini sudah mendaftar dalam Belt and Road Initiative (BRI) bersama negara-negara Afrika, sebuah program yang kini mulai meluas di seluruh Pasifik Selatan.

Istilahnya bagaikan China sudah membeli negara-negara tersebut, tidak memungkinkan bagi mereka untuk menolak mosi dari China.

Hal ini membawa alasan kedua yaitu keruntuhan ekonomi Papua Nugini.

Baca Juga: Layaknya Tidak Ada Batas Gender Lagi, Sekarang Marak Teroris Wanita di Indonesia Dan Bagaimana Kita Dapat Mencegahnya Tumbuh Makin Besar

Disebutkan jika Papua Nugini belum setuju menerima bantuan dari IMF dan World Bank yang senilai 3 Milyar Dolar Amerika.

Negosiasi sedang dilaksanakan pada Juli lalu tapi Papua Nugini sepertinya kehabisan waktu.

Ekonomi Papua Nugini terus-terusan runtuh, sebuah masalah yang diperburuk dengan penutupan tambang emas Porgera, yang sedang hendak dinasionalisasikan oleh pemerintah.

Pemerintah kehabisan uang cash, dan pembayaran pegawai negeri sipil dan anggota parlemen terus-terusan ditunda.

Baca Juga: Bentengi Diri dari Paparan Virus Corona dengan Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Gunakan 4 Vitamin yang Terbukti Bisa Tingkatkan Sistem Imun Ini