Find Us On Social Media :

Covid-19 Di Korea Utara: Tetap Berjuang Produksi Vaksin Meski Ancaman Kelaparan dan Badai Mengintai

By Maymunah Nasution, Senin, 7 September 2020 | 06:00 WIB

Ekspresi susah Kim Jong-Un memikirkan stok makanan untuk warganya

Penyiar berita Korean Central Broadcasting Station menyebutkan "kita harus benar-benar bersiap menghindari kerusakan apapun dan memiliki cukup air untuk pertanian kita yang bisa rusak parah."

BMKG Korut mengatakan badai ini akan lebih kuat dari topan Bavi dan topan Maysak yang baru saja menyerang Korut.

Korea Utara telah memberlakukan berbagai tindakan untuk meminimalkan kerusakan pada orang dan fasilitas, termasuk mengorganisir komite darurat di berbagai sektor, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Warga diperintahkan untuk mengikuti langkah-langkah yang diperlukan dalam menanggapi topan dan diberitahu tentang rute evakuasi dan cara-cara segera untuk menanggapi peringatan bencana alam negara itu, katanya.

Baca Juga: Mimpi Terburuk Asia: Gagal Dilaksanakan Jepang, 'Gerakan 3A' dan 'Asia Timur Raya' Digaungkan Lagi Oleh Tiongkok, Pakar: Kayak Orang Kaya Baru

Korea Utara menyerukan upaya untuk mencegah daerah pertaniannya dari banjir lagi, kata Rodong Sinmun, ketika Topan Bavi menyebabkan banjir dan kehancuran di salah satu daerah penghasil beras utama di provinsi barat daya Hwanghae.

Lahan pertanian sangat dijaga karena tidak adanya impor akibat perbatasan ditutup, Korut hanya bisa mengandalkan produksi dalam negeri.

"Kami tidak dapat mencapai hasil apa pun dalam manajemen krisis jika kami mendekati upaya melawan topan sebagai formalitas atau menggunakan jalan pintas," katanya.

Makalah tersebut meminta pejabat dan pekerja di sektor pertanian untuk memeriksa dan memeriksa status sistem drainase dan ladang sesering mungkin untuk segera menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Infrastrukturnya Buruk, Korea Utara Kewalahan Hadapi Serangan Badai, 12.000 Elite Partai Diutus Kim Jong-un untuk Bantu Pemulihan