Gerald Haines menjelaskan dalam "American Myopia and the Japanese Monroe Doctrine, 1931-1941" jika motivasi utama GEA adalah "mengamankan Asia Timur untuk kemajuan ekonomi Jepang".
Ethel Dietrich juga jelaskan dalam "Closing Doors Against Japan" jika ekspor Jepang mulai ditekan dengan batasan perdagangan Barat.
Untuk memastikan jika Tokyo mengamankan suplai bahan mentah dan juga perdagangan produk hilir, Jepang berharap menciptakan jalur perdagangan ekonomi dan komersial yang akan tahan terhadap tekanan ekonomi dari luar.
Mereka meniru Inggris dan AS yang stabil dan berkembang pesat.
Pengulangan sejarah
Doktrin tersebut rupanya sedang diulang kembali, seperti Jepang, Chhina sekarang menjadi contoh kekuatan dari kekayaan yang berasal dari perdagangan.
Selama lebih dari satu abad, China menderita dipermalukan oleh Barat.
Memang, China juga mengalami nasib memalukan di bawah agresi Jepang sembari hadapi perang sipil mereka sendiri.