Find Us On Social Media :

Ribuan Nyawa Jadi Korban, Termasuk Empat Saudaranya yang Tewas selama Operasi Seroja, Presiden Timor Leste Ini Justru Pernah Minta Rakyatnya Maafkan Presiden Soeharto

By Khaerunisa, Minggu, 6 September 2020 | 14:10 WIB

Operasi Seroja tahun 1975

Baca Juga: 10 Tahun Anaknya Menghilang Tanpa Kejelasan, Orang Tua Syok Bukan Main Ternyata Selama Ini Anaknya di Loteng Rumah Mantan Pacarnya, Saat Ditemukan Kondisinya Mengenaskan

Sebelumnya, pada tahun 1975, Vietnam, Laos, dan Kamboja telah menjadi komunis.

Dikhawatirkan Timor Leste pun akan bergabung, karena pada saat itu kekosongan kekuasaan politik telah terjadi di Timor Leste.

Penarikan Portugal yang tergesa-gesa setelah 400 tahun pemerintahan kolonial, membuat Timor Leste dikuasai oleh kelompok sayap kiri, Fretilin.

Kelompok inilah yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Leste, dan menjadi partai politik yang berkuasa di Bumi Lorosae sebelum Indonesia melakukan invansi.

Baca Juga: Ngakunya Sudah Tobat Sejak Ketemu Donald Trump, Korea Utara Tertangkap Basah oleh Satelit Lakukan Uji Coba Senjata Berbahaya yang Bisa Mengancam Keamanan Dunia Ini

Keberhasilan operasi seroja membuat Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia dan menyandang status sebagai provinsi ke-27 saat itu.

Namun, keberhasilan Indonesia tentu merupakan luka bagi rakyat Timor Leste.

Tak ayal, ketika Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta mendesak rakyatnya untuk memaafkan Presiden Soeharto, itu menjadi perdebatan.

Peristiwa itu terjadi saat Presiden Soeharto terbaring sakit di rumah sakit.