Find Us On Social Media :

Habis Manis Sepah Dibuang, Setelah Dapat Stok Minyak Dari Negara-negara Ini Dengan Beri Utangan, China Depak Afrika Dari Sumber Minyak Mereka

By Maymunah Nasution, Sabtu, 5 September 2020 | 20:46 WIB

Ilustrasi-kilang minyak.

"[Hari ini] Sudan hampir tidak memiliki kelebihan minyak untuk diekspor ke Cina dan produksi Sudan Selatan telah menurun karena konflik sipil di beberapa wilayah ladang minyak," kata Shinn.

Charles Robertson, kepala ekonom global dan analis pasar berkembang untuk bank investasi yang berbasis di Moskow Renaissance Capital, mengatakan Sudan telah menjadi "pemasok yang tidak dapat diandalkan untuk Cina".

Sudan Selatan juga telah memberikan pemberitahuan bahwa mereka akan mengakhiri kemitraannya dengan China National Petroleum Corporation (CNPC), operator ladang minyak utama negara itu, ketika lisensinya berakhir dalam tujuh tahun, menurut laporan media lokal pekan lalu.

Ladang minyak ini akan diambil alih oleh Nile Petroleum Corporation milik negara.

Baca Juga: 15 Menit Bertarung dengan Buaya Demi Selamatkan Adiknya, Kumar Hampir Putus Asa, Beginilah yang Terjadi Selanjutnya

CNPC memiliki 41 persen saham di konsorsium minyak terbesar Sudan Selatan - Dar Petroleum Operating Company, sementara Sinopec, perusahaan milik negara Cina lainnya memegang 6 persen saham.

Karena konflik di negara ini, Dar Petroleum memproduksi sekitar 110.000 barel per hari, jauh di bawah kapasitasnya, menurut catatan perusahaan.

Sudan Selatan menyumbang hanya sebagian kecil dari total impor minyak China tetapi sebagian besar dari apa yang dihasilkannya pergi ke Cina, terutama karena AS memberlakukan sanksi pada beberapa pemimpin dan bisnisnya.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini