Find Us On Social Media :

Sensor Ungkap Tanda-tanda Kehidupan, Tim Penyelamat di Beirut Deteksi Adanya 'Detak Jantung' di Reruntuhan 1 Bulan setelah Ledakan, Korban Selamat?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 4 September 2020 | 13:35 WIB

lokasi terdeteksinya detak jantung di reruntuhan

Kurang dari seminggu setelah ledakan itu, pemerintah Lebanon mengundurkan diri.

Perdana Menteri Hassan Diab berpidato di depan bangsa, mengumumkan pengunduran dirinya dan pemerintahannya setelah ledakan, yang disebutnya sebagai "bencana yang tak terkira."

Ia mengkritik elit politik yang berkuasa di Lebanon karena mendorong aparat korupsi yang lebih besar dari negara.

"Kami telah bertempur dengan gagah berani dan bermartabat," katanya, mengacu pada anggota kabinetnya.

Baca Juga: Ditemukan oleh Penggali Kubur Terbungkus Kain Putih, Inilah 'Harta' di Dekat Pusara Pengawal Ulee Balang di Pidie Jaya: 'Dekat Makam Kakek Kami'

"Antara kita dan perubahan adalah penghalang besar yang sangat kuat."

Diab membandingkan ledakan hari Selasa lalu itu dengan "gempa bumi yang mengguncang negara" yang mendorong pemerintahnya untuk mundur.

"Kami telah memutuskan untuk berdiri bersama rakyat," katanya.

Tiga menteri kabinet telah mundur, bersama dengan tujuh anggota parlemen.

Baca Juga: Rakyat Kelaparan Bahkan Mayat Tergeletak, Seolah Hal Biasa di Korea Utara, Kim Jong-un Membuat Rakyatnya Tak Menyadari Kekejaman yang Terjadi, Pembelot Korut: 'Saya Tidak Tahu Sedang Berdoa kepada Diktator'