Penulis
Intisari-Online.com - Warga Gampong Deah Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh dihebohkan dengan temuan ratusan uang koin kuno.
Dalam koin kuno tersebut bertuliskan “straits settlements 1885 One Cent dan Victoria Queen”.
Koin tersebut ditemukan saat warga menggali liang kubur, Minggu (30/8/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kuburan itu digali untuk pemakaman almarhumah Ainal Mardhiah (70), warga Gampong Deah Pangwa.
Lokasi penggaliannya berada dalam kompleks kuburan keluarga.
"Kami menduga uang logam itu sengaja disimpan Muhammad Raden bin Dek yang merupakan kakek kami yang berjuang menumpas penjajahan Belanda," ujar Usman Ali (65), adik ipar almarhumah Ainal Mardhiah kepada Serambinews.com, Kamis (3/9/2020).
Menurut Usman Ali, Muhammad Raden bin Dek pernah bertugas sebagai pengawal ulee balang pada saat penjajahan kolonial Belanda.
Makanya, Usman Ali menduga ratusan koin bergambar Ratu Inggris tersebut diduga adalah warisan sang kakek, lantaran lokasi penemuannya dekat dengan pusara Muhammad Raden bin Dek.
"Kubur yang digali untuk pemakaman almarhumah Ainul Mardhiah memang dekat dengan makam kakek kami."
"Muhammad Raden bin Dek yang meninggal, sekitar tahun 2002 lalu," jelasnya.
Untuk diketahui, koin logam Inggris itu dibalut dengan kain putih yang dimasukkan dalam plastik yang telah rusak saat ditemukan penggali kubur.
Koin itu sempat diamankan Imam Meunasah Deah Pangwa, Tgk Munawir yang kemudian diserahkan kepada keluarga almarhumah Ainal Mardhiah.
Usman Ali menyebutkan, saat ini ratusan koin Inggris itu telah disimpan di rumahnya.
Koin kuno tersebut sudah berlumut sehingga tulisan di koin tersebut susah dibaca.
"Untuk bisa membaca tulisan di koin, kita harus bersihkan lebih dahulu permukaan koin tersebut," pungkas Usman Ali.
Beberapa diserahkan untuk diteliti
Kepada Serambinews.com, Tgk Munawir sebagai mantan kepala desa dan saat ini menjadi pengurus keagamaan di desa itu menjelaskan, setelah dilakukan pengecekan, uang koin kuno tersebut keluaran sekitar tahun 1873.
“Setelah dibersihan, tertera pada uang koin tahun 1873, 1883,” katanya kepada Serambinews.com, Kamis (3/9/2020).
Tgk Munawir menerangkan, uang yang ditemukan telah diserahkan kepada ahli waris, bernama Usman Ali (60), karena penemuan uang koin kuno berada di lingkungan kebun keluarga Usman Ali.
“Uang koin kuno telah diberikan kepada ahli waris, karena penemuannya pada kebun keluarga ahli waris," kata imam masjid.
"Jika ditemukan pada tempat umum, boleh jadi uang itu akan kami amankan, namun karena penemuan berada pada lokasi kebun keluarga salah satu warga, maka kami serahkan sepenuhnya kepada yang berhak,” tambahnya.
Keempat penggali kubur yang bernama Bukhari, Rusli, Imran serta Abdullah, awalnya mengerjakan pengalian kubur seperti biasanya.
Namun, beberapa saat dilakukan pengalian, terdengar suara seperti besi berlaga dengan besi pada kedalaman satu meter.
Heran dengan asal suara, penggali kubur melanjutkan proses penggalian dan menemukan bungkusan besar.
Melihat ada keanehan dengan bungkusan yang terkubur, mereka mengangkat bungkusan ke permukaan lalu membukanya.
Ternyata yang mereka lihat adalah tumpukan uang koin kuno yang disebut uang Kerajaan Inggris tahun 1873 sampai 1883 setelah dilakukan pembersihan.
Penemuan uang koin kuno yang disebut dari Kerajaan Inggris dengan cepat menyebar.
Bagai kabar dibawa angin, warga mulai beramsumsi uang tersebut sengaja dikubur ketika terjadi perang di Aceh.
Tgk Munawir sebagai saksi penemuan koin kuno, menjelaskan perihal penemuan benda langka, yakni setelah dilakukan pengecekan pada uang tertulis Queen Victoria tahun 1883, British Lorth Borneo tahun 1880, One Cent tahun 1873, Peso 2 T Erado tahun 1891.
Namun, banyak juga koin yang sulit untuk dibaca, karena telah lama terkubur, Tgk Munawir menjelaskan beberapa koin telah diberikan pada Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie Jaya untuk diteliti.
“Ada beberapa telah diberikan pada Pemerintah Pidie Jaya, untuk dilakukan penelitian karena termasuk salah satu peninggalan sejarah,” ungkapnya.
Jumlah keseluruhan dari uang koin kuno ini belum bisa diketahui.
Namun jika ditimbang, Tgk Munawir menyebut uang tersebut cukup berat, bisa mencapai beberapa kilogram.
“Kita tidak bisa memastikan jumlah keseluruhan uang maupun nilai dari uang tersebut, karena banyak yang berkarat akibat terkubur bertahun-tahun, namun jika ditimbang, cukup berat dan bisa beberapa Kilogram."
“Uang yang telah dibersihkan, sudah diserahkan pada ahli waris atau pemilik kebun tempat penemuan koin,” jelas Tgk Munawir.
Setelah menyerahkan uang koin kuno disebut peninggalan Kerajaan Inggris, Tgk Munawir mengatakan kepada ahli waris, agar memberikan hak bagi penggali kubur, karena mereka yang menemukan koin kuno dikebunnya.
“Setelah menyerahkan, saya ada memberi amanah pada ahli waris, agar diberikan hak pada penggali kubur jika memang koin kuno itu berharga dan bernilai."
“Karena pada penggali kubur belum kita berikan, sebab masih dilakukan kajian mengenai nilai uang koin itu. Jika memang berharga, hak untuk pengali kubur harus kita berikan, namun jika memang tidak berharga, apa yang harus kita kasih," ujarnya.
“Ada juga saya sarankan untuk dilakukan acara kenduri (selamatan) atas penemuan koin kuno jika memang berharga,” tutupnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ini Tulisan pada Koin Kuno yang Ditemukan Terbungkus Kain Putih dekat Pusara Pengawal Ulee Balang