Find Us On Social Media :

Kehadiranya Bak Simbol Malapetaka, Inilah Pesawat Kiamat yang Bisa Hancurkan Milyaran Manusia Meskipun Tak Membawa Satupun Senjata, Ini Rahasianya

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 September 2020 | 18:41 WIB

Intisari-online.com - Hampir semua pesawat militer memiliki senjata pemusnah yang menakutkan.

Tak jarang mereka juga dilengkapi dengan rudal nuklir untuk dijatuhkan di area tertentu.

Namun, ternyata tidak semua pesawat mematikan harus dilengkapi senjata menakutkan macam rudal balistik.

Misalnya pesawat E-6 Mercury ini, pesawat ini bahkan dijuluki pesawat kiamat, padahal tidak membawa satupun senjata.

Baca Juga: Omsetnya Rp700 Milyaran Per Tahun, Inilah Sindikat Pembunuh Bayaran Kelas Kakap di Dunia, Target Pebunuhannya Adalah Politisi dan Orang Penting di Dunia

Uniknya pesawat ini justru sanggup membunuh milyaran manusia.

Lantas, bagaimana cara kerja pesawat ini sehingga dianggap sangat berbahaya hingga dijuluki pesawat kiamat.

Begini kisahnya!

E-6 Mercury adalah milik angkatan udara AS yang didasarkan pada pesawat 707.

Pesawat ini memang tidak membawa senjata sendiri namun tugasnya sangat mematikan dan konon menjadi pesawat paling menakutkan di bumi.

Baca Juga: Kerahkan 7.000 Tentara dalam Lebih dari 80 Pesawat Militer di Angkasa hingga Putus Asa, Sama Misteriusnya seperti MH370: Pesawat Amerika Menghilang 70 Tahun Tanpa Jejak

Meskipun tidak membawa senjatanya sendiri, tapi memiliki daya tembak lebih banyak dari pesawat lain di dunia ini.

Maksudnya adalah, pesawat ini hanya berfungsi sebagai mata-mata.

Tugasnya adalah untuk memerintahkan peluncuran rudal balistik nuklir berbasis darat dan laut.

Dengan kata lain ketika terjadi perang pesawat ini meuncul, berarti menjadi penanda akan ada tembakan mengerikan terjadi.

Tujuan utama E-6 adalah untuk menjaga hubungan komunikasi antara otoritas komando nasional AS dengan presiden dan menteri pertahanan AS.

Serta pasukan nuklir AS.

Baca Juga: Anaknya Ditinggalkan di Sekolah TK, Dikira Aman-aman Saja Sang Ibu Syok Bukan Main Setelah Lihat CCTV Tahu Gurunya Malakukan Hal Tak Terduga Ini Pada Murid-Muridnya

Itu berarti, AS dapat meluncurkan serangan nuklir dasyat meski ketika pusat komando daratnya dihancurkan atau tidak berfungsi karena serangan musuh.

Pakar militer, Sebastia Roblin menulis bahwa misi dasar E-6 dikenal sebagai Take Charge and Move Out atau TACAMO.

Sebelum pengembangan E-6, misi TACAMO dilakukan oleh pemancar berbasis darat, dan kemudian pesawat EC-130G dan Q Hercules.

Militer AS memiliki Pusat Operasi Global strategis berbasis di Nebraska, serta pemancar darat untuk berkomunikasi dengan triad nuklir.

Pertama kali diperkenalkan tahun 1989 dan 1992, E-6 adalah yang terakhir dibangun dalam garis panjang varian militer dari pesawat Boeing 707.

Untuk menggunakan radio Frekuensi Sangat Rendahnya, E-6 harus terbang dalam orbit kontinu di ketinggian dengan pesawatnya  dan radio VLF yang dipasang ekor mengikuti antena kawat sepanjang satu dan lima mil pada ketinggian hampir vertikal.

Baca Juga: Tahu Suaminya Selingkuh dan Hamili Wanita Lain, Sang Istri Membiarkannya 45 Tahun Kemudian Baru Menggugatnya, Ternyata Ada Alasan Mengejutkan Sang Istri Tak Berani Suaminya Selama 45 Tahun

Platform pesawat ini akan beroperasi hingga 2040, berkat program perpanjangan masa pakai serta beberapa adaptasi pada sistem radionya.

Sebastien menulis, "Sementara Merkurius telah menunjukkan kegunaannya sebagai pusat komunikasi udara untuk mendukung pasukan di lapangan, pos komando udara akan dianggap sukses jika tidak harus menjalankan misi utamanya.

"Inti dari pencegahan nuklir, bagaimanapun, adalah meyakinkan musuh potensial bahwa tidak ada serangan pertama yang memadai untuk mencegah serangan balasan yang menghancurkan," jelasnya.

Dia menambahkan, "E-6 adalah komponen vital dalam membuat ancaman menjadi kredibel."