Kerahkan 7.000 Tentara dalam Lebih dari 80 Pesawat Militer di Angkasa hingga Putus Asa, Sama Misteriusnya seperti MH370: Pesawat Amerika Menghilang 70 Tahun Tanpa Jejak

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com-Malaysia Airlines MH370 jatuh pada 8 Maret 2014 dengan membawa 239 orang.

Kebanyakan penumpang adalah warga China, dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Dalam pencarian seluas 120.000 kilometer persegi di Samudra Hindia, terbesar dalam sejarah penerbangan, tidak ada tanda-tanda pesawat itu.

Pencarian yang dipimpin Australia itu ditangguhkan pada 2017.

Baca Juga: Sempat Dicopot dari Jabatannya Lalu Dipenjara,Kini Mantan Selir Raja Thailand Ini Diampuni dan Dibebaskan, Bahkan Langsung Dikirim ke Tempat Sang Raja dan 'Pasukan Seksnya' Berada

Sebuah firma eksplorasi AS kemudian mencoba melakukan ekspedisi pada 2018.

Namun setelah melakukan penjelajahan selama beberapa bulan, firma bernama Ocean Infinity itu juga tidak menemukan Malaysia Airlines MH370.

Namun, sama misteriusnya denganMalaysia Airlines MH370, sebuah pesawat angkut militer Amerika menghilang secara misterius di wilayah udara Kanada 70 tahun lalu dan penyebabnya tidak diketahui.

Dilansir dari 24h.com.vn, Rabu (2/9/2020), pada sore hari tanggal 26 Januari 1950, Douglas C-54 Skymaster yang membawa 44 awak dan penumpang lepas landas dari Anchorage, Alaska menuju Montana.

Sekitar 2 jam kemudian, pesawat melewati wilayah Yukon di Kanada dan kru mengeluarkan pengumuman check-in, yang juga terakhir kali suara mereka terdengar sebelum pesawat menghilang.

Baca Juga: China Disebut Menimbun Monyet-monyet hingga AS Kekurangan Monyet untuk Uji Coba Virus Corona, Sebelumnya China Sediakan 60 Persen dari 35.000 Monyet

The Guardian mengutip direktur Asosiasi Pencarian dan Penyelamatan Penerbangan Sipil Yukon, David Downing, yang mengatakan:

"Semuanya terjadi dengan sangat cepat."

"Bukannya mereka mengalami masalah mesin dan perlahan-lahan menurunkan ketinggian untuk berbalik."

"Jika itu masalahnya, mereka akan berkata."

Baca Juga: Covid Hari Ini 2 September 2020: Ketika Indonesia Alami Lonjakan Kasus hingga 171.000 Orang, Negara Tetangga Indonesia Ini Malah Cabut Lockdown Karena Tak Punya Satu Pun Kasus Kematian

Operasi pencarian besar-besaran diluncurkan oleh Angkatan Udara Kanada dan pasukan lainnya tetapi tetap tidak menemukan pesawat yang rusak itu.

Sutradara film dokumenter tentang Douglas C-54 Skymaster yang hilang, Andrew Gregg, mengakui bahwa ini adalah misteri terbesar yang belum terpecahkan dalam sejarah Kanada.

Pekerjaan sutradara - "Skymaster Down" - adalah tentang sekelompok sukarelawan yang berdedikasi di wilayah Yukon.

Mereka terus mencari pesawat sementara keluarga Amerika berharap bisa mengungkap apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai.

Baca Juga: Saat PM Pertama Israel 'Berharap' Para Pengungsi Tua di Gaza akan Mati dan Anak-anaknya akan Lupa, Inilah Alasan Mengapa Pengungsi Gaza dan Keturunannya 'Menolak Lupa' Pengusiran Keji dalam Sejarah

Selama operasi pencarian, hampir 7.000 tentara yang ikut serta dalam latihan militer pada waktu itu mendukung lebih dari 80 pesawat militer di angkasa, tetapi semuanya putus asa.

Perlu disebutkan bahwa 3 pesawat yang berpartisipasi dalam kampanye tersebut jatuh selama misi tersebut.

Beruntung kru selamat.

Angkatan Udara Kanada bahkan mengirim 10 B-29 terbang 32 km dari area pencarian untuk mengatur ulang jalur penerbangan Douglas C-54 Skymaster, mencari sinyal radio.

Baca Juga: Mampu Hancurkan Kendaraan Lapis Baja Musuh,2 Jet Tempur Milik AS Terlihat di Atas Langit Semenanjung Korea, Adakah Berhubungannya dengan Hilangnya Kim Jong-Un?

"Mereka melakukan semua yang mereka ketahui saat itu."

"Mereka hanya tidak tahu bagaimana melanjutkannya," kata Bob Cameron, sejarawan penerbangan.

Pencarian skala besar berlanjut hingga 14 Februari 1950 ketika Angkatan Udara AS kehilangan pesawat kelimanya dalam waktu tiga minggu.

Itu adalah pembom B-36 yang membawa bom nuklir yang tidak aktif.

Baca Juga: Situasi Terburuk Mulai Terjadi di Indonesia: Ratusan Dokter Meninggal Dunia, Kamar Perawatan Mulai Penuh, Tapi Jumlah Pasien Covid-19 Terus Bertambah

Setelah itu, kampanye pencarian berakhir.

Penyelidik amatir telah lama berhipotesis bahwa pesawat itu mungkin mencoba mendarat di danau beku dan menembus es.

Tapi tidak ada bahan bakar atau puing yang ditemukan.

Bahkan danau terbesar di jalur penerbangan Douglas C-54 Skymaster dipindai dengan gelombang ultrasonik tetapi tidak berhasil.

Baca Juga: Kabar Gembira, Tak Hanya Siswa dan Guru, PNS Juga Akan Dapatkan Pulsa dan Paket Data Gratis Selama Bekerja dari Rumah, Segini Besarannya

Gregg berspekulasi pesawat mungkin telah dibelokkan dan jatuh ke jajaran tertinggi Saint Elias di Amerika Utara, di mana ia terkubur jauh di dalam es dan salju.

70 tahun telah berlalu, misteri ini masih belum terpecahkan.

Baca Juga: Sejarah Mencatat Ganasnya Serangan 'Gaya China' yang Bisa Lepaskan 254.000 Pon Bom Hanya dalam 6 Jam, Bisakah Taiwan Mengandalkan Amerika Jika Militer Besar-besaran Tiongkok Menyerang?

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait