Gegara Kunjungi Taiwan, Pejabat Ceko Keseret Jadi Bulan-bulanan China, Diancam Akan 'Bayar Mahal'

Tatik Ariyani

Penulis

Ketua Senat Ceko Milos Vystrcil akan "membayar mahal" karena melakukan perjalanan resmi ke Taiwan, kata diplomat tinggi pemerintah China pada hari Senin.

Intisari-Online.com -China dan Taiwan telah bermusuhan sejak lama dan akhir-akhir ini ketegangan keduanya semakin meningkat.

Latihan militer China dan AS yang sering di wilayah Taiwan meningkatkan kekhawatiran konflik yang dipicu oleh krisis atas Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri.

Namun, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bersumpah pada Jumat (28/8/2020), untuk mempertahankan kedaulatan negerinya dari tekanan China, dengan angkatan udara yang "solid" di dalam negerinya.

Tsai cukup yakin dengan armada pesawatt tempur F-16 yang sudah ditingkatkan saat ia meluncurkan pusat pemeliharaan, yang didukung Amerika Serikat (AS), di tengah meningkatnya ketegangan antara Taipei dengan Beijing.

Baca Juga: Dokumen Rahasia Amerika Bocor, Sebelum Sekuat Sekarang China Nyaris Diberangus Amerika dengan Senjata Pemusnah Massal, Jika Terjadi Negara China Mungkin Sudah Hilang dari Peta

Meski demikian, China pun tak akan pernah berhenti untuk membuat Taiwan tunduk kepadanya.

Salah satunya dengan memberikan peringatan atau ancaman keras kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan Taiwan.

Ketua Senat Ceko Milos Vystrcil akan "membayar mahal" karena melakukan perjalanan resmi ke Taiwan, kata diplomat tinggi pemerintah China pada hari Senin.

Hal tersebut mendorong Praha untuk memanggil duta besar China meskipun Vystrcil mengatakan dia tidak mencari konfrontasi.

Baca Juga: Rahasia Lumbung Makanan Kim Jong-un Dibongkar Pembelot, Makan Makanan Mewah Esklusif dari Seluruh Dunia Tetapi Rakyatnya Hidup Menderita Dipaksa Makan Daging Anjing

Melansir Reuters, Senin (31/8/2020), Vystrcil tiba di Taipei pada hari Minggu dalam kunjungan untuk mempromosikan hubungan bisnis dengan Taiwan.

Dia juga mengatakan bahwa Republik Ceko tidak akan tunduk pada keberatan Beijing.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, dan tidak memenuhi syarat untuk memiliki hubungan negara-ke-negara.

Berbicara saat berada di Jerman, Penasihat Negara China Wang Yi mengatakan akan ada pembalasan.

"Pemerintah China dan rakyat China tidak akan mengambil sikap laissez-faire atau duduk diam, dan akan membuatnya membayar harga yang mahal untuk perilaku picik dan oportunisme politiknya," kata kementerian luar negeri China mengutip Wang.

Wang mengatakan pemerintah China dan rakyatnya tidak akan mentolerir "provokasi terbuka" seperti itu oleh Vystrcil dan pasukan anti-China di belakangnya, meskipun tidak memberikan rincian tentang bagaimana tepatnya Beijing akan bereaksi.

Baca Juga: Bergerak Sangat Rahasia di Seluruh Dunia, Inilah Agen Khusus Mata-mata Israel Bagian dari Mossad, yang Tugasnya Membunuh Orang Penting Musuh Israel

Menteri Luar Negeri Ceko Tomas Petricek mengatakan bahwa meskipun pemerintah tidak mendukung perjalanan tersebut, pernyataan Wang terlalu kuat.

Petricek menginginkan penjelasan dan akan memanggil duta besar China.

“Saya berharap pihak China akan menjelaskannya kepada kami. Perjalanan itu tentu saja berdampak pada hubungan dengan China, tapi saya pikir ini telah melewati batas, ”kata Petricek kepada wartawan, menurut kantor berita CTK.

Vystrcil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa komentar Wang merupakan gangguan dalam urusan dalam negeri Republik Ceko.

“Kami adalah negara bebas yang ingin memiliki hubungan baik dengan semua negara dan saya yakin ini akan menjadi kasus di masa depan terlepas dari pernyataan menteri. Dan saya ulangi lagi - kunjungan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menghadapi siapa pun secara politis, ”katanya.

Baca Juga: Sering Bikin Penasaran Mengapa Alutsista Dari AS Kemudian Beralih ke Rusia? Mantan KSAU Ini Berikan Pemahaman Mendalam Apa yang Dulu Terjadi

Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua menolak memberikan komentar langsung tentang kecaman China terhadap Vystrcil, tetapi mengatakan kedua negara memiliki banyak kesamaan.

“Republik Ceko dan Taiwan adalah negara bebas dan demokratis yang menaruh perhatian besar pada hak asasi manusia. Kami memiliki nilai-nilai yang sama dengan Ceko, ”katanya kepada wartawan, berbicara di depan forum bisnis dengan Vystrcil.

Presiden Ceko Milos Zeman telah mengupayakan hubungan bisnis dan politik yang lebih dekat dengan China sejak menjabat pada tahun 2013.

Tetapi upayanya terhalang oleh rencana investasi yang gagal dan Ceko ragu-ragu tentang mengizinkan Huawei Technologies [HWT.UL] China untuk berperan dalam pengembangan jaringan telekomunikasi generasi berikutnya.

Selanjutnya berbicara di sebuah universitas Taipei, Vystrcil memuji Taiwan dan cara hidupnya yang demokratis.

“Saya percaya demokrasi dengan kebebasan, kebenaran dan keadilan yang bersumber darinya, merupakan nilai-nilai kita yang paling berharga,” katanya.

Baca Juga: Imbas Mengerikan Pandemi Covid-19 Terus Terjadi Di Indonesia: 100 Dokter Sudah Meninggal Dunia Akibat Corona, IDI Pun Berduka

Artikel Terkait