Find Us On Social Media :

Hanya Santap Makanan Pemicu Kematian di Usia Muda Selama 4 Tahun Setelah Putus Cinta, Berat Badan Wanita Ini Kini Hanya Tinggal 35 Kg

By Ade S, Minggu, 23 Agustus 2020 | 08:09 WIB

Hubungan Asmara Kandas, Wanita Ini Hanya Santap Makanan Pemicu Kematian di Usia Muda Selama 4 Tahun, Berat Badannya Pun Kini Hanya Tinggal 35 Kg

Intisari-Online.com - Setelah hubungan asmaranya kandas, seorang wanita hanya bisa makan yang dianggap bisa picu kematian di usia muda ini selama 4 tahun.

Tidak ada jenis makanan lain yang bisa disantapnya selain makanan tersebut sampai-sampai berat badannya pun tirun dengan sangat drastis.

Kini, seperti terlihat tubuhnya yang sangat kurus, wanita tersebut hanya memiliki berat badan 35 kilogram.

Wanita bernama Michaela Harris (26) ini kemudian mengisahkan bagaimana kandasnya hubungan asmara yang terjadi pada 2016 telah membuat dirinya terjebak dalam 'kekangan' makanan berbahaya.

Baca Juga: Ada yang Mengandung Racun 1.200 Kali Lebih Mematikan dari Sianida, Ini 9 Makanan Berbahaya di Dunia yang Harus Diwaspadai, Lihat Apakah Sering Anda Makan!

Ibu tiga anak itu berkisah dirinay berhenti makan setelah berpisah dengan kekasihnya, lalu berat badannya turun 16 kg dalam 3 bulan, dan akhirnya beralih jadi makan satu jenis makanan saja saja.

Namun wanita yang berasal dari Middlesbrough, Inggris, ini khawatir 3 anaknya yakni Isabella (7), Jacob (5), dan Isla Rose (1) akan mulai meniru kebiasaannya.

"Saya sangat khawatir anak-anak akan mulai meniru saya. Anak bungsu saya sudah rewel minta makan. Itu adalah ketakutan terbesar saya bahwa dia menirunya dariku," ujarnya dikutip dari Mirror Senin (10/8/2020).

Ibu rumah tangga ini didiagnosis menderita gangguan asupan makanan terbatas (ARFID), bentuk lain dari fobia makanan, pada 2016 setelah asmaranya kandas.

Baca Juga: Sering Kita Konsumsi, Nyatanya 7 Makanan Ini Masuk Daftar Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Singkong!

Dia menjalani diet normal sampai berpisah dengan kekasihnya.

"Aku berharap bisa makan lebih banyak dan lebih bervariasi. Aku ingin gemuk, itu bagus. Kekasihku (yang baru) menyarankanku untuk berlibur tahun depan, dan itu malah membuatku takut."

Michaela berterima kasih ke pacar barunya, John Doherty (40), karena sudah memberi dukungan dalam kondisinya ini.

Namun dia prihatin dengan anak-anaknya yang masih kecil, karena ada kemungkinan Michaela kehilangan penglihatan sebagai salah satu dampak dari ARFID.

"Ketakutan terbesarku adalah bobotku turun ke titik di mana aku tak bisa mengembalikannya lagi. Aku akan makan daging babi, dua telur, empat sosis, dua potong roti panggang, tiga porsi kentang goreng, dan kacang-kacangan sekaligus. Aku berusaha sangat keras menambahkan makanan baru ke dietku sekarang. John sangat sering bertanya apakah aku suka ini atau itu, kadang-kadang dia akan bepergian jauh saat aku menginginkan sesuatu tetapi tidak menemukannya, dia akan pergi memburunya."

Michael menganggap pacar barunya itu sebagai "pahlawan super" atas waktu dan kesabarannya.

"Apa yang dilakukannya melebihi apa pun yang akan dilakukan pengasuh berbayar untukku. Dia memasak untukku hampir sepanjang waktu karena aku tidak tahan mencium bau makanan terlalu banyak sebelum memakannya, karena hal itu bisa membuatku merasa sangat mual."

Lalu, apa sebenarnya makanan berbahaya yang dimaksud?

Baca Juga: Viral Satu Keluarga Tewas Keracunan Sehabis Makan Ikan Buntal, Rupanya Ikan Buntal Termasuk Salah Satu Makanan Berbahaya di Dunia, Apa Saja yang Lain?

Ternyata makanan berbahaya, yang dianggap bisa memicu kematian dini, yang dimaksud adalah chicken nugget atau nugget ayam.

Nugget ayam mungkin terdengar aman dan bergizi karena diklaim sebagai makanan olahan berbahan baku daging ayam. Namun, sebuah studi baru justru menyatakan sebaliknya.

Menurut studi para ahli asal University of Mississipi Medical Center, Amerika Serikat, nugget ayam justru lebih banyak mengandung lemak daripada daging ayam itu sendiri.

Studi itu diawali oleh keingintahuan para peneliti mengingat begitu banyaknya ayam yang diolah menjadi nugget, yaitu sekitar 50 persennya. Setelah diteliti, mereka menemukan nugget ayam tidak hanya mengandung daging seperti yang selama ini diklaim.

" Daging ayam bukan merupakan komponen utama dari nugget. Sebaliknya komponen yang dominan pada nugget adalah lemak, kulit, tulang, saraf, dan jaringan penghubung ayam," catat para peneliti.

Studi sebelumnya yang dimuat dalam Journal of Food Science and Technology menemukan, 30 persen kandungan makanan olahan daging terdiri dari lemak. Bahkan, menurut studi baru, kadar lemak pada makanan olahan daging berpotensi lebih dari itu.

Di lain pihak, gerai makanan cepat saji mengklaim, nugget ayam terbuat dari 100 persen daging ayam dan tidak dicampur dengan bahan lainnya. "Sederhana saja, nugget ayam terbuat dari daging ayam," tulis mereka.

Terlepas dari kontroversi tersebut, bagaimanapun makanan olahan daging perlu dibatasi. Sebuah penelitian beberapa waktu lalu menunjukkan, kebiasaan makan daging olahan berkontribusi pada kematian di usia muda.

Baca Juga: Inilah Daftar 7 Makanan Berbahaya di Dunia, Siapa Sangka Dua di Antaranya Sering Kita Makan Selama Ini

Hal itu terjadi karena daging olahan mengandung garam yang tinggi serta bahan-bahan kimia sebagai pengawet.

Kandungan itu pula yang berperan dalam meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, atau kanker.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tahun Cuma Makan Chicken Nugget, Tubuh Wanita Ini Jadi Kurus Kering".Penulis : Aditya Jaya IswaraEditor : Aditya Jaya Iswara