Find Us On Social Media :

Dipaksa Trump Kembali ke Sekolah, Lebih dari 2.000 Siswa Dinyatakan Positif Covid-19 dalam 2 Minggu Terakhir, 'Berhenti Membahayakan Nyawa Anak-anak'

By Mentari DP, Kamis, 20 Agustus 2020 | 11:45 WIB

Anak-anak kembali bersekolah di tengah pandemi virus corona.

Intisari-Online.com - Hingga hari ini, Kamis (20/8/2020), jumlah kasus virus corona (Covid-19) di seluruh dunia mencapai 22,5 juta kasus.

Sementara kasus kematian nyaris menembus angka 800.000 kasus.

Di antara 22,5 juta kasus tersebut, 5,7 juta kasus berasal dari Amerika Serikat (AS).

Di AS, juga ada 176.000 kasus kematian.

Baca Juga: Belum Puas Hancurkan Palestina Berkeping-keping, Tentara Israel Lakukan Serangan Udara ke Jalur Gaza, Kirim Ratusan Roket dan Bom Api ke 2 Juta Warga yang Tinggal di Sana

Dengan begini, AS masih menjadi negara dengan kasus positif Covid-19 dan kasus kematian terbanyak di dunia.

Walau begitu, Presiden AS Donald Trump tetap ingin membuka seluruh sekolah di AS.

Trump ingin sektor pendidikan dibuka kembali sama seperti sektor lain seperti ekonomi dan pariwisata.

Bahkan Trump mengatakan akan memotong dana bantuan kepada sekolah-sekolah yang tidak mau membuka kembali sekolah.

Baca Juga: Diklaim Tak Tertandingi di Timur Tengah, Ini Deretan Rudal Mematikan yang Dipunyai Iran, Ada yang Bisa Jangkau Jarak hingga 2.000 Km

Akibatnya sejumlah sekolah di AS pun dilaporkan membuka kembali sekolah dan mengizinkan para siswa kembali belajar bersama.

Walau begitu, pemerintah setempat tetap menjalankan protokol kesehatan.

Di mana semua siswa akan diminta memakai masker dan menjaga jarak sosial.

Hanya saja hasilnya tak baik.

Dilansir dari fox8.com pada Kamis (20/8/2020), lebih dari 2.000 siswa sekolah di Tennessee dinyakan positif terkena virus corona dalam dua minggu terakhir sejak sekolah dibuka kembali.

Angka tersebut membentuk sekitar 10 persen dari total kasus di seluruh negara bagian.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), kasus positif Covid-19 di antara anak-anak usia sekolah meningkat tajam.

Artinya, jika semakin banyak anak yang tertular virus, berarti semakin besar risiko belajar di sekolah.

Mereka pun meminta sekolah segera beralih  ke pembelajaran virtual (online) seperti sebelumnya.

Sebab, pembukaan sekolah kembali bisa sangat berbahaya.

Baca Juga: Buktikan Tak Hanya Kuat di Dunia Militer, Israel Juga Buat Alat Deteksi Covid-19, Mudah, Cepat, dan Harganya Hanya Rp5.000!

“Berhenti mengizinkan sekolah kembali dibuka," kata Dr. Alex Jahangir kepada News4.

"Itu sama sekali bukan ide yang bagus bagi siswa atau guru untuk mengajar anak-anak kita. Itu membahayakan nyawa mereka."

"Semua jenjang dari SD sampai perguruan tinggi harus berhenti. Kembali saja ke pembelajaran online."

"Saya pikir hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang." 

Diketahui, Tennessee menempati urutan ke-11 sebagai negara bagian dengan kasus virus corona terbanyak di AS.

Ada sekitar 137.800 kasus positif dan 1.452 kasus kematian.

Baca Juga: Sudah Patuhi 9 Aturan yang Ada, Nyatanya 6 Guru di Padang Panjang Langsung Positif Covid-19, Padahal Baru 1 Hari Buka Sekolah Tatap Muka