Penulis
Intisari-Online.com - Jika bicara soal militer, negara Israel tentu menjadi salah satu yang terbaik.
Namun selain dunia militer, nyatanya teknologi kesehatan di Israel juga sangat baik.
Bahkan negara ini pernah diklaim menjadi negara teraman dari pandemi virus corona (Covid-19).
Setelah klaim itu, Israel terus berupaya mengendalikan penyebaran virus corona.
Salah satunya dengan membuat sebuahalat deteksi Covid-19menggunakan sampel dari air liur atau saliva tengah dikembangkan diIsrael.
Alat ini diklaim memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan tes PCR yang selama ini ada. Kelebihannya, di antaranya lebih cepat, mudah, dan murah.
Harga alat ini juga disebut sangat murah, jika dikonversi ke rupiah setara sekitar Rp5.000 untuk satu kali pemeriksaan.
Alat tersebut kini tengah dikembangkan oleh pusat medis terbesar di Israel, Sheba Medical Center yang bermitra dengan pengembang perangkat dari perusahaan Israel Newsight Imaging.
Mengutip Reuters padaSabtu (15/8/2020), alat tersebut diklaim mampu memberikan hasil pemeriksaan hanya dalam waktu yang lebih cepat.
Selain itu, Eli Schwartz dari Pusat Pengobatan Geografis dan Penyakit Tropis di Sheba Medical Center, mengatakan, alat tersebut lebih mudah penggunaannya dibandingkan dengan PCR.
Jika melakukan tes menggunakan alat ini, pasien diminta membilas mulut mereka dengan larutan garam dan meludah ke dalam sebuah tabung.
Selanjutnya, sampel saliva tersebut akan diperiksa menggunakan perangkat spektral kecil yang bekerja dengan cara sederhana, yakni menyinari spesimen dan menganalisis reaksinya.
“Sejauh ini kami mendapatkan hasil yang sangat menjanjikan dalam metode baru ini yang akan jauh lebih nyaman dan lebih murah,” kata Eli.
Alat tersebut saat ini telah melalui uji klinis awal dengan melibatkan ratusan pasien.
Hasilnya, alat menunjukkan tingat keberhasilan sebesar 95 persen. Alat deteksivirus coronabuatan Israel ini diciptakan berbasis kecerdasan buatan.
Dengan adanya alat ini, pemeriksaan diharapkan bisa dilakukan di mana saja.
"Anda tidak harus berada di lab. Bisa di rumah, bisa di bandara, bisa di bioskop, bisa di tempat kerja."
"Sebenarnya bisa di setiap tempat yang Anda inginkan. Semacam screening cepat pada publik."
"Untuk memastikan bahwa semua orang yang masuk ke lokasi dalam keadaan benar-benar sehat dan tidak memiliki corona," ujar Erez Lev, Kepala Spectral Business Unit dari Newsight Imaging dikutip dari tayanganSCMP.
Menanggapi pembuatan alat ini, Amos Panet, seorang ahli virologi molekuler di Universitas Ibrani Yerusalem, mengatakan, ia ingin melihat lebih banyak data dan perbandingan dengan tes yang ada.
Menurut dia, jumlah virus dalam air liur umumnya akan meningkat saat kondisi seseorang semakin sakit.
Ia menilai, tantangan alat tersebut adalah bagaimana mendeteksi pada mereka yang berada dalam kondisi ringan.
“Ini akan menjadi pengubah permainan hanya jika kita melihat validasi teknologi ini terhadap teknologi yang ada saat ini,” kata dia.
Alat itu saat ini tengah menunggu proses mendapatkan persetujuan regulasi.
Besaran biaya untuk melakukan tes dengan alat tersebut adalah kurang dari 25 sen dollar AS atau sekitar Rp3.729.
Adapun keseluruhan perangkat peralatan diharapkan berharga kurang dari 200 dollar AS atau sekitar Rp2.983.480.
(Nur Rohmi Aida)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Israel Kembangkan Alat Tes Covid-19, Deteksi Virus Corona Melalui Air Liur")