Find Us On Social Media :

Amarah Belanda Saat Saksikan Indonesia Berhasil Mendapatkan Kemerdekaan, Orang Jepang Ini Jadi Sasaran Amukan Belanda, Ditangkap dan Disiksa hingga Kencing Darah

By Khaerunisa, Selasa, 18 Agustus 2020 | 16:22 WIB

Laksamana Muda Maeda

Baca Juga: Mulai Dari Ketiga Bersaudara Yakin Ada Roh Jahat di Tubuh Ibunya Sampai Pria Percaya Keponakannya Menjadi Vampir, Pembelaan Para Pelaku Kanibal Ini Sungguh Tidak Masuk Akal

Achmad Soebarjo, yang kala itu bekerja di kantor penasehat Angkatan Darat Jepang, kemudian mendapat informasi bahwa Sukarno-Hatta diculik ke Rengasdengklok.

Dia segera ke sana dan bernegosiasi agar Sukarno dan Hatta bisa dibebaskan.

Para pemuda bersedia membebaskan kedua tokoh itu dengan syarat proklamasi harus segera diumumkan tanpa bantuan Jepang.

Bonnie Triyana, seorang sejarawan sekaligus Pemimpin Redaksi majalah Historia, menilai peristiwa penculikan Rengasdengklok ini sebagai suatu kelokan dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: Penasaran Benda-benda di Makam Putrinya Hilang, Setelah Dipasang Kamera di Kuburan Itu, Sang Ibu Langsung Merinding dan Tak Percaya Setelah Melihat Penampakan Ini

"Kalau mereka tidak diculik mungkin mereka hadir di sidang PPKI dan membacakan kemerdekaan. Tapi akan sangat lain maknanya kalau kita lihat secara kontrafakta apa yang terjadi pada Sukarno Hatta dan apa yang terjadi pada bangsa Indonesia apabila mereka tidak diculik.

"Ya mereka tanggal 16 Agustus pagi memimpin sidang PPKI dan Bung Hatta sudah menyiapkan naskah pidato kemerdekaan yang akan dibagi-bagikan kepada anggota PPKI," paparnya.

'Jangan halang-halangi kami merdeka'

Malam harinya, Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta guna memverifikasi kekalahan Jepang di tangan sekutu.