Find Us On Social Media :

'Diam Menghadapi Kejahatan Itu adalah Kejahatan!', Saat Dunia Menunggu Paus Fransiskus Berani Bicara tentang Pembantaian Muslim Uighur

By Khaerunisa, Jumat, 14 Agustus 2020 | 12:33 WIB

Paus Fransiskus

Baca Juga: Taiwan Meradang, Terus-terusan Ditekan Beijing dari Berbagai Sisi, Sang Presiden Putuskan Kirim Sinyal Bantuan Kepada AS, Ini yang Disebutkan oleh Tsai Ing-Wen

Pernyataan itu menyusul surat bulan lalu dari presiden Dewan Deputi Yahudi Inggris, Marie van der Zyl, kepada duta besar China di London, Liu Xiaoming, dan pesan dari mantan kepala rabi Lord Sacks, keduanya mengambil sampel langka tersebut.

Yaitu langkah membuat perbandingan antara Holocaust dan kejahatan yang dilakukan terhadap Uighur.

Sejumlah tokoh agama menyuarakan pendapat, memberikan dukungan terhadap Muslim Uighur, dan mengecam apa yang dilakukan China terhadap mereka.

Rabbi Lord Sacks menulis utas Twitter yang mengatakan: “Sebagai seorang Yahudi, mengetahui sejarah kami, pemandangan orang-orang yang berkepala gundul, berbaris, naik kereta dan dikirim ke kamp konsentrasi sangat mengerikan. Bahwa orang-orang di abad ke-21 sedang dibunuh, diteror, menjadi korban, diintimidasi, dan dirampok kebebasannya karena cara mereka menyembah Tuhan adalah kemarahan moral, skandal politik, dan penodaan iman itu sendiri."

Baca Juga: Lebih Waspada terhadap Faktor Risiko Kanker Kelenjar Getah Bening dan 10 Makanan yang Harus Dihindari, Salah Satunya Banyak Disukai dan Terkenal Bergizi

Maajid Nawaz, seorang aktivis kontra-ekstremisme Muslim terkemuka di Inggris, melakukan mogok makan bulan lalu untuk memobilisasi dukungan bagi petisi untuk mengamankan debat di parlemen Inggris tentang krisis Uighur dan seruan untuk penerapan sanksi Magnitsky yang ditargetkan pada pelaku kekejaman.

Pada akhir Juli, Uskup Anglikan James Langstaff dari Rochester mengajukan banding di House of Lords untuk sanksi terhadap China sebagai tanggapan atas 'pelanggaran HAM berat.'

Sementara Kardinal Bo menulis dalam pernyataannya baru-baru ini tentang kebebasan beragama atau berkeyakinan untuk semua dalam konteks kontroversi atas Hagia Sophia di Turki: "Di Cina, Muslim Uighur sedang menghadapi sejumlah kekejaman massal terburuk di dunia saat ini dan saya mendesak komunitas internasional untuk menyelidiki. "

Namun, di tengah ramainya dukungan seperti tu, ada dua pemimpin dunia utama yang berpengaruh justru belum berbicara menyuarakan pendapat mereka.