Find Us On Social Media :

'Diam Menghadapi Kejahatan Itu adalah Kejahatan!', Saat Dunia Menunggu Paus Fransiskus Berani Bicara tentang Pembantaian Muslim Uighur

By Khaerunisa, Jumat, 14 Agustus 2020 | 12:33 WIB

Paus Fransiskus

Baca Juga: Seribu Ciuman Membekas! Sejarah Oscar Wilde Tomb, Makam Berlapis Ribuan Bekas Lipstik di Paris

“Penelitian terbaru mengungkapkan kampanye sterilisasi paksa dan pencegahan kelahiran yang menargetkan setidaknya 80 persen wanita Uighur usia subur di empat prefektur berpenduduk Uighur -sebuah tindakan yang, menurut 1948 Konvensi Genosida, dapat meningkatkan ini ke tingkat genosida. "

Selain urusan pakaian atau penampilan, tindakan keagamaa lainnya seperti sholat dan berpuasa pun ditentang, bahkan sampai dilakukan pemaksaan yang tidak manusiawi.

Ada laporan dari Uighur yang dipaksa makan daging babi dan minum alkohol.

Di tengah berbagai hal yang di mata dunia merupakan sebuah kejahatan, China tidak memandangnya demikian.

Baca Juga: Ditinggal Nikah padahal Sudah 7 Tahun Biayai Hidup Pacarnya, Wanita Ini Nekat Memutilasi Lalu Sembunyikan Mayatnya dalam Nasi Kebuli yang Dibagikan ke Tetangga, Begini Kekejamannya Terungkap

Media pemerintah China menyatakan bahwa tujuan tidankan kekerasan itu adalah untuk "mematahkan garis keturunan mereka, mematahkan akar mereka, memutuskan hubungan mereka, dan memutuskan asal usul mereka."

Dokumen tingkat tinggi pemerintah China yang bocor tahun lalu berbicara tentang 'sama sekali tidak ada belas kasihan'.

Pernyataan 76 pemimpin agama ini bukanlah yang pertama kalinya menunjukkan para pemimpin agama angkat bicara.

Tetapi ini adalah pertama kalinya begitu banyak yang melakukannya dengan persatuan, urgensi, dan dalam jumlah seperti itu di seluruh komunitas agama.

“Setelah Holocaust, dunia berkata, 'Tidak akan lagi.' Hari ini, kami mengulangi kata-kata 'Tidak pernah lagi' itu lagi. Kami membuat panggilan sederhana untuk keadilan, untuk menyelidiki kejahatan ini, meminta pertanggungjawaban mereka dan membangun jalan menuju pemulihan martabat manusia." tulis mereka.