Find Us On Social Media :

Setelah Dua Dekade, Kondisi Ekonomi Indonesia akan Jatuh Seperti saat Krismon 1998, Jurang Resesi Menganga para Periode Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 13 Agustus 2020 | 17:04 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di tengah peringatan bahwa pemulihan Indonesia bisa jadi yang paling lambat di Asia Tenggara, kementerian keuangan memproyeksikan ekonomi bisa menyusut 0,4 persen untuk setahun penuh.

Bank Dunia telah memperkirakan hasil yang jauh lebih buruk: output dapat menyusut sebanyak 3,5 persen pada tahun 2020, akibat yang menghancurkan bagi perekonomian yang sedang berkembang.

Pemerintah bulan ini meluncurkan skema monetisasi hutang Rp 594 triliun.

Bank Indonesia, bank sentral negara, berjanji untuk membeli obligasi pemerintah senilai Rp 415 triliun sambil melepaskan pembayaran bunga.

Baca Juga: Bikin Pesawat Lawan Linglung, Senjata Canggih F-35 Korea Selatan Ini Buat Kim Jong-Un Tak bisa Tidur, Bisa Lumpuhkan Pesawat Musuh Tanpa Perlu Lepas Peluru

Bank telah memangkas suku bunga utamanya empat kali tahun ini dengan total 100 basis poin, dalam upaya drastis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Terlepas dari langkah-langkah ini, para ekonom mendesak pemerintah Jokowi untuk lebih meningkatkan pengeluaran negara untuk mencegah resesi.

“Kinerja ekonomi akan sangat bergantung pada apakah pemerintah dapat mempercepat pengeluaran untuk mendongkrak pertumbuhan,” Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan kepada Jakarta Post, Rabu pekan lalu.

Pada awal Juni, pihak berwenang mulai melonggarkan PSBB dan memaksa pekerja untuk kembali ke pekerjaan mereka, dengan harapan dapat menghidupkan kembali produksi.

Baca Juga: Menyerang Musuh Bebuyutannya Bagaikan Berkah dan Kutukan, Begini Cara Iran Mengancam untuk Hancurkan Israel, Termasuk Proxy Hizbullah yang Bisa Lepaskan 150.000 Roket