Find Us On Social Media :

Setelah Dua Dekade, Kondisi Ekonomi Indonesia akan Jatuh Seperti saat Krismon 1998, Jurang Resesi Menganga para Periode Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 13 Agustus 2020 | 17:04 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Intisari-Online.com - Akibat pandemi virus korona global, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi pertamanya setelah lebih dari dua dekade terakhir.

Penurunan tajam kegiatan ekonomi tahun ini berdampak jauh lebih besar dari yang diantisipasi sebelumnya, dengan ancaman resesi yang menganga.

Owen Howell menulis di wsws.org, Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, mengalami penurunan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,3 persen tahun-ke-tahun pada kuartal kedua, menurut data dari Badan Pusat Statistik yang dirilis Rabu lalu.

Kontraksi terakhir pada kuartal pertama 1999, di ujung akhir krisis keuangan Asia.

Baca Juga: Ejek Pemerintah Indonesia yang Disebut Ingin 'Bungkam' Dirinya, Borok Veronica Koman Malah Dibongkar dengan Gamblang oleh LPDP

Selama tahun 2000-an, pertumbuhan ekonomi pulih dari guncangan ekonomi hingga 4-6 persen, menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan di luar China.

Namun, sejak 2012, pertumbuhan PDB tahunan turun menjadi sekitar 5 persen.

Setelah Presiden Joko Widodo menjabat pada tahun 2014, pemerintahannya mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan regulasi untuk penanaman modal asing, sebagai upaya untuk mendorong perlambatan ekonomi.

Bahkan sebelum pandemi melanda, pemerintah menghadapi masalah yang memuncak, termasuk pelemahan mata uang, penurunan ekspor, dan stagnasi belanja konsumen.

Baca Juga: Belasan Kali Nikahi Berondong, Nenek 60 Tahun Ini Ngaku Bisa Berhubungan Intim 28 Kali Sehari, Kriterianya Suaminya pun Tak Main-main