Find Us On Social Media :

Kenyataan Memilukan di Balik Berdengungnya Slogan Konservasi Panda di China, Ternyata Ada Ketidakseimbangan Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 13 Agustus 2020 | 16:04 WIB

Tetapi pendekatan ini cenderung mengabaikan spesies yang kurang menarik, seperti cacing, meskipun mereka berpotensi memiliki nilai ekologis yang lebih tinggi.

Saat ini, konservasionis lebih menekankan pada perlindungan ekosistem dan seluruh lanskap.

Logikanya adalah Anda dapat lebih efektif memelihara ekologi suatu area jika Anda memperlakukannya sebagai sistem fungsional.

Pelajarannya yakni bahwa semua komponen dan peran yang masing-masing hewan lakukan diperlukan untuk menjaga agar keseluruhan tetap berfungsi dan sehat.

Baca Juga: Setelah 800 Tank Membentuk Gerombolan Massa Baju Besi dari 3 Divisi Infanteri yang 'Mencabut' Banyak Nyawa, Lihatlah Bagaimana Israel Kembangkan Senjata Rudal Ganas untuk Membunuh Tank!

Kehilangan fungsi satu organ dapat menyebabkan banyak sistem gagal di dalam tubuh.

Jadi mengapa konservasi yang ditargetkan untuk panda gagal menghidupkan kembali populasi karnivora besar di China tengah?

Sederhananya, habitat yang dipenuhi oleh panda yang tenang dan mengunyah bambu sepertinya tidak akan cocok bagi macan tutul yang nomaden dan suka daging.

Melestarikan karnivora besar

Baca Juga: Menyantap Makanan Hangat Memang Enak, Tapi Jangan Coba-coba Panaskan Ulang 6 Jenis Makanan Ini, Bisa jadi Racun Bagi Tubuh!