Find Us On Social Media :

Sebaiknya Hindari Makan Nasi Hangat yang Baru Matang Jika Anda Memiliki Kondisi Ini, Lebih Aman Konsumsi Nasi Dingin

By Khaerunisa, Senin, 10 Agustus 2020 | 17:31 WIB

Nasi hangat yang baru matang

Sebaiknya Hindari Makan Nasi Hangat yang Baru Matang Jika Anda Memiliki Kondisi Ini, Lebih Aman Konsumsi Nasi Dingin

Intisari-Online.com - Apakah Anda salah satu penggemar nasi hangat bahkan panas?

Menyantap nasi yang baru matang memang dirasa enak luar biasa oleh sebagian orang.

Apalagi jika lauk yang menemaninya juga cocok nan menggugah selera seperti ikan asin, sayur asam dan sambal tomat.

Wah, makan bisa sampai nambah-nambah!

Baca Juga: Masak Nasi yang Berbeda dari Biasanya, Coba Tambahkan Dua Sendok Minyak Kelapa, Lihat Hal Luar Biasa Terjadi Ketika Matang

Tapi, tahukah Anda kalau ada fakta yang menyebutkan konsumsi orang dengan kondisi tertentu dilarang makan nasi hangat?

Benarkah hal itu?

Yuk, sama-sama kita simak.

Nasi Dingin Lebih Baik Bagi Orang dengan Kondisi Ini

Mengonsumsi nasi memang paling nikmat dalam keadaan panas atau hangat.

Tapi tahukah kamu kalau ternyata makan nasi yang sudah dingin justru lebih bagus bagi sebagian orang?

Hal ini seperti yang dilansir TribunStyle dari Smith Sonian Mag.

Ternyata, makan nasi dingin sangat disarankan untuk para penderita diabetes.

Baca Juga: Belum Adanya Vaksin Bukan Satu-satunya Penyebab Sulitnya Mengatasi Pandemi Covid-19 di Dunia, Masalah Serius Ini Juga Jadi Penyebabnya

Alasannya, kandungan karbohidrat yang terdapat pada nasi yang dingin ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan nasi yang masih panas.

Sehingga ketika dikonsumsi maka glukosa yang masuk dalam tubuh akan jauh lebih sedikit.

Jadi penderita diabetes tidak perlu khawatir kadar gula akan naik.

Namun, pada orang dengan kondisi kesehatan normal, nasi dingin atau panas tidak akan jadi masalah.

Baca Juga: Konflik dengan China Kian Panas, India Malah Stop Impor 101 Jenis Senjata dan Perlengkapan Militer Lainnya, Ternyata Ini Rencana Diam-diam Mereka

Nasi panas pun tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang terlalu berlebihan.

Jadi, kebenaran isu ini tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing orang, ya.

Cara Masak Nasi dengan Mengurangi Kalori

Kabar baik untuk yang sedang diet namun masih ingin makan nasi.

Tim peneliti dari College of Chemical Sciences di Sri Lanka yang dipimpin oleh Sudhair James menemukan cara memasak nasi yang bisa mengurangi kalorinya hingga 50 persen.

Dipaparkan oleh James dalam National Meeting and Exposition of the American Chemical Society pada bulan Maret 2015, metode memasak nasi ini sangat sederhana.

Anda hanya perlu sepanci air mendidih.

Lalu, masukkan satu sendok teh minyak kelapa untuk setiap setengah cangkir beras yang dimasak sebelum Anda memasukkan berasnya.

Baca Juga: Selama Ini Dipercaya sebagai Bagian Tembok Besar China, Situs Ini Ternyata Sembunyikan 80 Tengkorak dalam 6 Lubang, Bukti Pengorbanan Manusia Besar-besaran di Kota Kuno Shimao

"Setelah matang, kita biarkan dingin di kulkas selama 12 jam. Begitu saja,” ujar James kepada Washington Post 25 Maret 2015.

Nasi yang lebih rendah kalori ini kemudian hanya perlu dipanaskan di dalam microwave untuk dikonsumsi.

Anda mungkin heran, bagaimana mungkin metode ini bisa mengurangi kalori nasi hingga 50 persen?

Seperti yang diketahui, pati terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu pati tercerna (digestible starch) dan pati resistan (resistant starch).

Baca Juga: TBC Jadi Penyebab Meninggalnya Misye Arsita, Ternyata Makanan Favorit Banyak Orang Ini Bisa Menjadi Pemicu Penyakit Ini

Pati tercerna adalah tipe yang dengan cepat dikelola oleh tubuh menjadi glukosa dan disimpan menjadi lemak bila tidak dibakar.

Sementara itu, pati resistan tidak dipecah menjadi glukosa dan melewati usus seperti serat sehingga memiliki kalori yang lebih rendah.

Nasi dan kentang pada awalnya mengandung banyak pati resistan.

Baca Juga: Detik-detik Gunung Sinabung Kembali Meletus dengan Tinggi Kolom Abu 5 Km, Ini Daftar 68 Gunung Api Aktif di Indonesia, Tak Ada Alasan untuk Turunkan Kewaspadaan!

Namun, cara memasak kita sering kali mengubah pati di dalam kentang dan nasi menjadi pati tercerna.

Nah, dalam penelitian-penelitian sebelumnya, para ahli menemukan bahwa nasi goreng dan nasi pilaf mengandung lebih banyak pati resistan daripada nasi yang dikukus atau direbus biasa.

Sebuah studi pada tahun 2014 juga menemukan bahwa mendinginkan pasta sebelum dipanaskan kembali dan dimakan juga meningkatkan kandungan pati resitan di dalamnya.

Berbekal pengetahuan tersebut, James dan pembimbingnya Pushparajah Thavarajah melakukan berbagai eksperimen untuk menurunkan kandungan kalori di dalam nasi.

Baca Juga: Covid Hari Ini 10 Agustus 2020: 125.396 Kasus Positif Covid-19 di Indonesia, Jumlah Kasus di DKI Jakarta Lampaui Jawa Timur Jadi yang Tertinggi, Disebut Ini Penyebabnya

Mereka menguji coba delapan metode memasak nasi menggunakan 38 jenis beras di Sri Lanka, dan menemukan bahwa metode di atas adalah yang paling efektif.

Dengan menambahkan lemak, seperti minyak kelapa, dan langsung mendinginkan nasi, kandungan pati di dalamnya berubah menjadi lebih banyak yang resistan.

Dalam siaran persnya, James menjelaskan, mendinginkan (nasi) dengan cepat selama 12 jam menyebabkan formasi ikatan hidrogen antara molekul amilosa yang berada di luar butiran nasi sehingga mengubahnya menjadi pati resistan.

Baca Juga: Tak Punya Nuklir Seperti Korea Utara, Korea Selatan Persiapkan Ratusan Rudal hingga Jet Tempur untuk Saingi Militer Kim Jong-Un

Lalu, memanaskan kembali rupanya tidak mengubah pati resistan ini menjadi pati tercena.

Ke depannya, tim peneliti ingin menemukan jenis beras mana yang paling cocok dimasak menggunakan metode ini untuk mengurangi kalorinya secara signifikan.

Mereka juga bereksperimen menggunakan lemak jenis lain, seperti minyak bunga matahari.

Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.grid.id dengan judul Orang-orang dengan Kondisi Ini Dilarang Keras Makan Nasi Hangat yang Baru Matang, Anda Termasuk?

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari.Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari