Advertorial
Di Saat Banyak Orang Tidak Mampu Mencari Sesuap Nasi dalam Krisis Pandemi Covid-19, Kekayaan Taipan-taipan Ini Justru Makin Bertambah Berkali-kali Lipat, Kenapa Mereka Makin Kaya?
Intisari-online.com -Pandemi Covid-19 telah membentuk suatu krisis ekonomi terparah sepanjang sejarah dalam era milenium ini.
Mulai dari hampir semua sektor industri berhenti beroperasi, sampai ribuan orang kehilangan pekerjaannya di seluruh dunia.
Mencari pendapatan menjadi semakin sulit saat ini.
Namun tidak layaknya yang dialami oleh orang-orang ini.
Beberapa hari lalu, Jeff Bezos pendiri dan CEO perusahaan e-commerce terbesar Amazon, dikabarkan mendapatkan kekayaan yang mencapai rekor orang lain belum pernah dapatkan.
Rupanya apa yang terjadi kepada Jeff Bezos tidak dialami ia sendiri.
Bezos mendapatkan kekayaannya karena Amazon menjadi pilihan banyak orang untuk tetap berbelanja memenuhi kebutuhan mereka di tengah pandemi.
Namun cerita orang-orang ini sedikit berbeda dalam mendapatkan kekayaannya.
Secara umum suatu negara dianggap berhasil menangani pandemi Covid-19 dilihat dari dua hal.
Pertama, meratakan kurva penyebaran virus Corona, dan kedua persiapan kemungkinan kontraksi ekonomi yang berkelanjutan.
Korea Selatan adalah salah satu negara yang cukup cakap menangani kedua hal ini.
Saat ini negara yang dipimpin oleh Moon Jae-In tersebut berjuang untuk wabah kedua dan kemungkinan kontraksi ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan patokan Kospi yang bergerak datar dari tahun lalu, kekayaan kolektif dari daftar 50 orang terkaya di Korea Selatan yang dihimpun Forbes mencapai US$ 110,8 miliar.
Jumlah ini hampir tidak berubah dari posisi tahun lalu yang sebesar US$ 110 miliar.
Dari daftar 50 orang terkaya tersebut, hanya ada 17 orang yang berhasil menambah kekayaannya sepanjang tahun ini.
Kim Beom-Su, pemilik dan founder Kakao menjadi jawara setelah kekayaannya naik 93% menjadi US$ 5,2 miliar.
Kakao adalah aplikasi media sosial seperti LINE dan WhatsApp yang berasal dari Korea Selatan, yang sebetulnya pemakaiannya tidak begitu luas terutama di Indonesia.
Namun, Kakao begitu populer di negara asalnya, seperti LINE yang sangat populer di negara pembuatnya, Jepang.
Raksasa internet tersebut diuntungkan dengan kebijakan pemerintah terkait langkah jarak sosial di tengah pandemi.
Alhasil, penggunaan aplikasi olah pesan, platform e-commerce dan game online pun meningkat tajam.
Kakao melaporkan pendapatan di kuartal I-2020 capai 868 miliar won setara US$ 708 juta.
Jumlah tersebut naik 23% dibanding pendapatan di kuartal pertama tahun lalu.
Hasil ini menempatkan Kim Beom-su di peringkat kelima orang terkaya di Korea Selatan.
Selain Kim Beom-su, sebagian besar pemilik perusahaan internet di Negeri Ginseng tersebut mencetak kenaikan kekayaan, termasuk Kim Jung-ju dari Nexon, Kim Taek-jin dari NCSoft, dan Lee Hae-jin dari Naver.
Pandemi Covid-19 juga membuat kekayaan pemilik perusahaan kesehatan (biotech) Celltrion, Seo Jung-jin diuntungkan. Kekayaan Seo Jung-jin melonjak US$ 4 miliar menjadi US$ 11,4 miliar.
Hal ini terjadi setelah berita Celltrion akan memulai uji coba untuk perawatan Covid-19 pada manusia.
Dengan tambahan kekayaan tersebut, Seo Jung-jin bertahan di peringkat kedua orang kaya, di bawah Lee Kun-hee dari Samsung Electronics.
Tetapi tak semua konglomerat mencatatkan hasil positif di tahun ini.
Terbukti ada 29 nama yang harus menderita penurunan kekayaan di sepanjang tahun ini.
Taipan farmasi Lim Sung-ki mengalami penurunan terbesar untuk kekayaannya dalam persentase setelah merosot 44% dari kekayaan bersihnya, menjadi $ 1,4 miliar.
Saham Hanmi Science milik Lim Sung-ki merosot, setelah raksasa farmasi asal Amerika Serikat (AS) Johnson & Johnson membatalkan kesepakatan senilai US$ 810 juta untuk perawatan obesitas dan diabetes.
Hal tersebut terjadi setelah Hanmi gagal untuk memenuhi standar internal.
“Dalam studi fase-2, pengobatan menunjukkan kemanjuran yang sangat baik dalam mengurangi berat badan pada orang gemuk dengan atau tanpa diabetes.
"Kami akan melakukan tinjauan internal tentang masalah ini,” kata juru bicara Hanmi dalam sebuah pernyataan publik.
Namun, hal ini belum dapat mengerek kinerja saham perusahaan.
Selain itu, Chung Mong-Koo dari Hyundai Motor juga mengalami kontraksi setelah nilai kekayaannya ambles 26% menjadi US$ 3,2 miliar.
Alhasil, Chung Mong-koo pun jatuh dari posisi tiga tempat peringkat 8.
Saham-saham di pembuat mobil terbesar di negara itu jatuh setelah perusahaan membukukan penjualan unit terendah dalam satu dekade sebelumnya tahun ini.
Selain itu ada dua nama baru yang masuk daftar orang terkaya.
Pertama, Huh Jae-myung dari Iljin Material, pembuat komponen elektronik dan baterai, yang memulai debutnya di peringkat ke 33.
Sokongan bagi kekayaan Huh Jae-myun datang setelah optimisme pasar terhadap potensi mobil listrik di Korea Selatan yang akhirnya mendorong saham Iljin.
Kedua, Kim Chang-soo yang masuk ke peringkat 49, setelah penjualan di perusahaan pakaiannya, F&F, naik 36% tahun lalu menjadi US$ 781 juta.
Tiga nama keluar dari daftar orang terkaya. Yang paling menonjol adalah Park Yeon-cha, pendiri produsen sepatu sneakers Taekwang Industrial, yang meninggal pada Januari.
Berikut ini daftar 10 orang terkaya di Korea Selatan
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Pandemi Covid-19, kekayaan pendiri Kakao melonjak 93%"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini