Find Us On Social Media :

Lahir Sebagai Gereja, Sempat 'Disekulerkan' Sebagai Museum, Hagia Sophia Kini Kembali Berstatus Masjid Atas Desakan Erdogan, Sampai Disebut 'Provokasi Kepada Dunia Beradab'

By Ade S, Sabtu, 11 Juli 2020 | 11:05 WIB

Hagia Sophia memiliki makna besar sebagai simbol agama dan simbol politik

 

 

Lahir Sebagai Gereja, Sempat 'Disekulerkan' Sebagai Museum, Hagia Sophia Kini Kembali Berstatus Masjid Atas Desakan Erdogan, Sampai Disebut 'Provokasi Kepada Dunia Beradab'

Intisari-Online.com - Hagia Sophia yang dibangun sebagai gereja lalu sempat 'disekulerkan' dengan menjadi museum, kini kembali berubah menjadi masjid atas perintah Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Keputusan ini lantas menuai kritikan dari berbagai belahan dunia mulai dari Rusia, Yunani, hingga Amerika Serikat. 

Ada yang menilainya sebagai hal yang memalukan ada pula yang menganggap keputusan Erdogan tersebut sebagai provokasi kepada dunia beradab.

Lalu, apa alasan banyak pihak yang menentang keputusan Dewan Negara Turki yang mengubah kembali status Hagia Sophia sebagai masjid?

Baca Juga: Berhasil Rebut Hati Warga Indonesia, Drama Korea vs Drama India vs Drama Turki, Mana yang Paling Mirip dengan Drama Indonesia?

Untuk menjawabnya, kita harus kembali ke tahun 537 M, kala Hagia Sophia pertama kali dibangun.

Kala itu, Hagia Sophia dibangun sebagai Katedral Gereja Kristen. Fungsi yang bertahan sekitar 500 tahun hingga tahun 1054 M.

Setelah itu, hingga tahun 1453, status bangunan yang terletak di Istanbul ini berubah-ubah dari Katedral Ortodoks Yunani, Katedral Katolik Roma, hingga kembali menjadi Katedral Ortodoks Yunani.

Namun, sejak Kesultanan Utsmani mengusasi Turki, bangunan ini berubah menjadi masjid hingga tahun 1931.

Baca Juga: Miliki Minyak dan Gas yang Tersembunyi di Bawah Gurun yang Luas, Negara Ini Mungkin Akan Jadi Suriah Kedua yang Hancur Berkeping-keping, Ini Alasannya