Find Us On Social Media :

Rajanya Ledakan Misterius Lewat Operasi 'False Flag', Israel Sulit Cuci Tangan dalam Kasus Ledakan di Beirut, Fakta-fakta Ini Bisa Jadi Buktinya

By Ade S, Minggu, 9 Agustus 2020 | 16:42 WIB

Rajanya Ledakan Misterius Lewat Operasi 'False Flag', Israel Sulit Cuci Tangan dalam Kasus Ledakan di Beirut, Fakta-fakta Ini Bisa Jadi Buktinya

Untuk urusan praktik busuk ini, Israel bisa dibilang sebagai salah satu negara yang gemar mempraktikkannya.

Antara 1979 dan 1983, dinas rahasia Israel dituduh menghasut serangkaian serangan bom mobil di Lebanon yang menewaskan ratusan orang Lebanon dan Palestina.

Meskipun pemboman diklaim oleh organisasi teroris, Front Pembebasan Lebanon dari Orang Asing, banyak yang percaya bahwa bom tersebut diledakkan oleh Israel agar terjadi perbedaan pendapat di seluruh wilayah dan membenarkan invasi Israel ke Lebanon.

Meskipun seorang jenderal Israel telah mengakui serangan itu dilakukan oleh negaranya, secara resmi mengatakan bahwa Israel tidak terlibat.

Terkait dengan Lebanon, pada 1982 saat invasi I Israel ke Lebanon, mungkin orang tak akan pernah lupa ketika sebuah truk sarat bahan peledak menabrakan diri ke barak marinir AS di Bandara Internasional Beirut yang menewaskan 241 marinir.

Peristiwa ini berhasil menarik Amerika untuk ikut berperang di pihak Israel.

Hanya dalam hitungan beberapa hari kemudian, Israel telah berhasil mengidentifikasi pelaku ledakan sebagai intelijen Suriah dan pejuang Syiah Lebanon.

Keterlibatan Mossad dalam peristiwa ini pun kemudian diungkap mantan agennya sendiri, Victor Ostrovsky, dalam bukunya By Way of Deception (1991).

Baca Juga: Kisah Pilu Sarah Fares, Paramedis yang Meninggal dalam Ledakan Beirut, Hendak Menikah Tahun Depan hingga Keluarganya Adakan Pesat Pernikahan untuk Melepas Kepergiannya