Gerakan ini digambarkan oleh media Australia sebagai desain memperbarui dan perkuat "aliansi melawan China."
Pertemuan selama dua hari yang isinya berbincang-bincang itu menghasilkan pernyataan bersama yang hampir seluruhnya menyebutkan Tiongkok.
Mereka menuduh China melanggar norma internaisonal di Laut China Selatan.
Selanjutnya mereka mengkritik kebijakan China terhadap muslim Uighur di Xinjiang dan pemberangusan demokrasi di Hong Kong.
Dalam konferensi pers yang rutin dilaksanakan pada Rabu, juru bicara Menlu China Wang Wenbin meminta AS dan Australia untuk hentikan kata-kata mereka dan tindakan yang mencampuri hubungan dalam negeri China serta membahayakan kepentingan China.
Menurut China, hal ini perlu dilakukan untuk ciptakan kondisi menguntungkan untuk pengembangan hubungan yang baik antara China dan AS serta China dan Australia.
Australia telah mengambil posisi pemimpin dalam kerjasama aksi anti-China dengan AS, termasuk pada urusan Huawei dan Laut China Selatan.
Namun Australia punya agenda sendiri, sembari mengikuti jejak AS, Australia tetap ingin untuk membodohi China.