Bulan lalu konfrontasi antara pasukan India dan PLA di Lembah Galwan menyebabkan setidaknya 20 tentara India tewas dan puluhan lannya mengalami luka serius.
Pihak China sendiri belum mengumumkan secara pasti berapa jumlah korban yang jatuh di pihak mereka.
Tetapi pihak militer mengungkapkan jika jumlahnya tidak sebanyak korban yang diterima India.
Perwakilan militer juga menyebutkan bahwa perbaikan dalam dukungan medis sangatlah penting dalam menekan jumlah korban selama konflik China-India di wilayah perbatasan terjadi.
"Rumah sakit terbang Y-9 akan memainkan peran sangat penting untuk mengirimkan korban luka ke rumah sakit lokal yang terdekat dengan Himalaya yang telah dilengkapi dengan ruang oksigen hiperbarik untuk pertolongan pertama," kata salah seorang perwakilan yang tidak ingin disebut namanya dikutip dari South China Morning Post.
Analis militer Song Zhingping mengatakan bahwa pengembangan pesawat Y-9 yang merupakan pesawat medis merupakan bagian dari reformasi miilter untuk meningkatkan kesiapan tempur.
"Dukungan medis adalah metode paling penting dan universal untuk mempertahankan kemampuan tempur pasukan, terutama di medan yang sulit seperti dataran tinggi Tibet di mana Anda memerlukan peralatan khusus untuk menangani ketinggian dan aliran udara yang deras," ungkap Song.
Angkatan Udara China pertama kali memperkenalkan pesawat Y-9 di ajang International Army Games pada Juli 2018. Tapi pesawat medis ini baru melakukan debut publiknya dalam parade militer tahun lalu di Beijing dalam perayaan hari jadi Republik Rakyat China yang ke-70 tahun lalu.