Karena polisi tidak ingin Yoshie melarikan diri lagi dia dijebloskan ke penjara berbahaya tersebut, namun dengan kecerdikannya Yoshie lagi-lagi berhasil melarikan diri.
Dia menggunakan trik yang unik yaitu dengan cara meludahi jeruji besi.
Setiap pagi, dia meludahkan sup miso dari sarapannya ke jeruji penjara, garam dan kelembapan makanan itu mengikis bingkai pintu, kemudian 26 Agustus 1944 dia melarikan diri saat terjadi pemadaman listrik.
Dia menyelinap keluar melalui ruangan sempit, dan pelarian Yoshie diumumkan menjadi berita utama di Hokkaido.
Karena ulahnya, dia kembali diburu polisi hingga akhirnya dia kembali tertangkap, Yoshie pun dijatuhi hukuman mati dan dijaga oleh 6 penjaga bersenjata di penjara Sapporo.
Dia dikurung dalam ruangan khusus yang mencegahnya melarikan diri.
Namun, dia bisa melihat celah untuk melarikan diri melalui langit-langit penjara yang terlihat rusak.