Find Us On Social Media :

Tampaknya China Sedang Pusing, Wabah Pes 'Black Death' yang Dulu Tewaskan Jutaan Jiwa Muncul di Tiongkok Saat Covid-19 Belum Sepenuhnya Tuntas

By Tatik Ariyani, Rabu, 8 Juli 2020 | 15:14 WIB

Presiden Xi Jinping

"Sementara negara tetangga kita memperhatikan dengan seksama, warga kita diperingatkan untuk tidak berburu dan makan marmot secara ilegal dan mengikuti saran mereka."

Wabah Black Death sendiri terjadi pada abad pertengahan.

Penyakit itu disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang ditransmisikan oleh kutu yang terinfeksi oleh tikus.

Black Death juga disebut sebagai Pestilence atau Great Mortality, dan disebut-sebut menjadi wabah terburuk sepanjang sejarah manusia.

Dari tahun 1347 – 1353, diperkirakan 75 – 100 juta nyawa melayang akibat wabah tersebut.

Baca Juga: Semakin Kacau Balau, Presidennya Positif Covid-19, Kini Rumah Sakit di Brasil Kehabisan Tempat Tidur Untuk Pasien, 'ICU Penuh Sesak'

Wabah terakhir yang menakutkan terjadi di London pada 1665, dan menewaskan sekitar seperlima penduduk kota tersebut.

Pada masa itu, Black Death diprediksi berasal dari Asia Tengah atau Asia Timur di mana bakteri menyebar dari inang (tikus/ marmut) melalui transmisi kutu.

Dari dua kawasan tersebut, Black Death traveling melalui Jalur Sutera hingga tiba di Crimea pada 1347.

Dari situ wabah pun menyebar ke kawasan Mediterania, Afrika, Asia bagian Barat, dan beberapa wilayah Eropa antara lain Konstantinopel, Sislilia, dan Italian Peninsula.

Kasus wabah pes telah dilaporkan secara berkala di seluruh dunia.

Negara Madagaskar di Afrika menghadapi lebih dari 300 kasus selama wabah pada 2017.