Advertorial
Intisari-Online.com -Penemuan fosil monster laut di China diklaim menjadi kunci jawaban dari misteri asal-usul ubur-ubur sisir.
Monster yang dijuluki Daihua sanqiong tersebut memiliki banyak kemiripan karakteristik anatomi dengan makhluk laut modern.
Yakni yang menggunakan sisir silianya untuk berenang di lautan.
Peneliti utama Jakob Vinther dari Bristol University bahkan berkata bahwa spesies baru ini bisa jadi adalah saudara jauh dari ubur-ubur sisir.
“Dengan fosil-fosil ini, kami dapat mencari tahu dari mana asal ubur-ubur sisir."
"Walaupun kini kita tahu asal mereka yang masuk akal, bukan berarti ubur-ubur sisir menjadi lebih tidak aneh,” ujarnya.
Vinther pertama kali bertemu dengan D sanqiong ketika berkunjung ke Yunnan University di China.
Dia ditunjuki sekumpulan fosil yang telah mereka temukan, termasuk monster laut yang misterius ini.
Namun, yang menarik perhatian Vinther adalah kemiripannya dengan ubur-ubur sisir.
Salah satunya adalah rambut silia besar pada tentakel D sanqiong.
Perlu untuk diketahui, silia juga merupakan salah satu karakteristik utama bagi ubur-ubur sisir.
akhluk tersebut menggerakkan silianya yang kemudian menyala terang dalam air.
Selain itu, D sanqiong juga memiliki 18 tentakel di mulutnya sehingga menyerupai bunga.
Karakteristik ini mirip dengan Xianguangia, Dinomischus dan Siphusauctum.
“Secara singkatnya, kami berhasil merekonstruksi garis awal ubur-ubur sisir dengan membuat perbandingan anatomi,” kata Vinther.
Dalam rekonstruksi baru ini, para peneliti mengklaim bahwa nenek moyang ubur-ubur sisir memiliki kerangka dan tentakel.
Tentakel ini kemudian berevolusi menjadi sisir dengan silia.
Vinther lanjut berkata bahwa temuan ini sangat penting di dunia ilmiah karena menunjukkan bahwa ubur-ubur tersebut telah mengalami evolusi panjang, dan bukan hewan purba yang pertama kali muncul di bumi seperti diyakini oleh beberapa peneliti.
Analisis Vinther dan kolega juga mengungkapkan letak sebenarnya dari hewan-hewan ini di pohon kehidupan.
Sebagai contoh, Xianguangia ternyata merupakan bagian dari cabang ubur-ubur sisir; sementara ubur-ubur sisir sendiri ditemukan memiliki kaitan dengan terumbu karang, anemon laut dan ubur-ubur.
Sayangnya, tidak semua orang setuju dengan analisis baru ini.
Casey Dunn yang merupakan profesor ekologi dan biologi evolusioner dari Yale University, misalnya, mengkritisi metode yang digunakan oleh Vinther.
Dia berkata bahwa meskipun penemuan D sanqiong sangat luar biasa, sulit untuk menentukan apakah makhluk tersebut ada hubungannya dengan ubur-ubur sisir.
Baca Juga: Indonesia Ingin Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, Ini Manfaat dan Tantangannya
“Ini adalah hewan-hewan yang sangat menarik, tanpa memedulikan kaitannya satu sama lain.
Meskipun saya merasa skeptis bahwa tentakel dan sisir terhubung secara evolusioner, saya merasa bahwa semakin kita dapat mendeskripsikan keragaman deposit ini, semakin kita dapat mempelajari lebih banyak tentang evolusi hewan,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com olehShierine Wangsa Wibawa dengan judul"Kontroversi Monster Laut 520 Juta Tahun yang Punya 8 Tentakel di Mulut"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari