Find Us On Social Media :

Nyaris Tak Banyak Yang Tahu, Ternyata Limbah Medis Seperti 'Potongan Tubuh Manusia', yang Diambil Saat Operasi Berakhir di Tempat Ini

By Afif Khoirul M, Minggu, 5 Juli 2020 | 17:35 WIB

Tumpukan limbah medis di salah satu penampungan.

Intisari-online.com - Mungkin sedikit terlintas di benak Anda, kemanakah limbah bagian tubuh manusia selama ini dibuang oleh rumah sakit.

Pasalnya setiap harinya rumah sakit pasti melakukan operasi untuk mengangkat bagian tubuh manusia.

Sedangkan setelah bagian itu diangkat sudah tentu jika ditimbun di rumah sakit, tentu tidak mungkin.

Lantas kemanakah limbah-limbah seperti potongan bagian tubuh manusia itu di buang.

Baca Juga: Ratio Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi, Surabaya Kini Juga Diresahkan dengan Menumpuknya Limbah Medis di Pemakaman, Kepala TPU: Warga di Sini Kewalahan

Mungkin dalam artikel ini akan sedikit menjawab rasa penasaran Anda.

Menurut The Guardian, limbah klinis dibagi menjadi empat kategori: limbah medis infeksius, tajam, redundan, dan anatomi. Itu harus dipisahkan dan dimasukkan ke dalam wadah yang terpisah.

Mick Fanning, seorang konsultan energi, limbah, dan tempat berkelanjutan di WSP Group, mengatakan limbah infeksius adalah "paling umum dan paling banyak" yang diproduksi oleh rumah sakit.

Pakaian pelindung seperti masker, pakaian, dan sarung tangan yang dikenakan oleh dokter dan perawat termasuk dalam kategori ini dan dimasukkan ke dalam tas.

Baca Juga: Curiga Seekor Rusa Mati Misterius, Saat Dibongkar Perutnya Petugas Konservasi Temukan 7 Kg Benda yang Sering Digunakan Manusia Ini

Biasanya sampah itu dimasukan ke dalam wadah plastik terpisah, kemudian ditempatkan di tempat sampah terpisah dan aman.

Tempat sampah ini biasanya memiliki nomor yang sesuai dengan klasifikasi PBB untuk transportasi jalan, yang, kata Mick Fanning, memberi tahu layanan darurat bahwa itu adalah limbah medis.

Kemudian kemanakah sampah itu dibuang?

Rumah sakit biasanya memiliki insinerator di lokasi untuk menghancurkan limbah klinis.

Tetapi itu adalah bencana, katena insinerator sering kali terlalu kecil untuk melakukan pembakaran jadi sering menimbulkan polusi.

Jadi pengumpulan limbah klinis diserahkan kepada kontraktor swasta dari awal 1990-an.

Baca Juga: Ketika Jumlah Masker di Laut Kini Lebih Banyak Dibanding Jumlah Ubur-ubur, Limbah Virus Corona Telah Picu Lonjakan Polusi di Laut

Ketika mengumpulkan limbah dari rumah sakit, kata Fanning, kontraktor memiliki dua opsi:

Pertama, perusahaan dapat mengangkut limbah medis langsung ke fasilitas yang akan "menjadikannya aman" dan limbah tersebut kemudian dipanaskan atau dibakar.

Atau mereka dapat mengangkut sampah ke tempat yang dikenal sebagai stasiun transfer.

Limbah disimpan di stasiun itu untuk waktu yang ditentukan sebelum dipindahkan ke fasilitas yang akan menghancurkannya. 

Ada sejumlah kontraktor di sektor ini, beberapa melaksanakan seluruh proses pengumpulan dan penghancuran, yang lain berfokus pada tahap-tahap tertentu.

Selain itu pada awal tahun ini, sebuah pangkalan pembuangan limbah medis di Benton, Newcastle sempat bocor.

Baca Juga: Hari Bumi: Foto-foto Ini Seolah Buktikan Bahwa Bumi Kian 'Menderita' dan Sudah Berada pada 'Akhir' Keberadaannya

HES (sebuah lembaga yang menangani masalah lilmbah medis) sebelumnya mengatakan, "Gambar-gambar ini menunjukkan limbah disimpan dengan aman di fasilitas limbah khusus sebelum dibuang.

Namun pihak kontraktor membantah dan mengatakan "Kami membantah klaim anonim ini bahwa limbah anatomi ditangani secara tidak benar. Itu dibuang sebagai prioritas. Tidak ada bagian tubuh yang ditimbun di salah satu fasilitas kami."

Dalam tayangan itu gambar mengerikan di mana tas yang mengandung limbah medis, dari sisa-sisa manusia termasuk lengan dan kaki terlihat.

Gambar itu terlihat tumpukan plastik menggunung sampai ke langit dan menunggu untuk dibakar.

Kasus ini adalah skandal terbesar dalam penampungan limbah medis yang sempat bocor ke publik mengungkapkan bagaimana limbah medis itu ditangani.