Find Us On Social Media :

Jakarta Sediakan Rumah Bagi Manufaktur yang 'Kukut' Karena Perang Dagang China dan Amerika, Tapi Pakar Sebut Jumlah yang Datang Sedikit, Rupanya Sistem Busuk ini yang Jadi Tantangan Indonesia

By Maymunah Nasution, Sabtu, 4 Juli 2020 | 14:35 WIB

Presiden Jokowi dan Donald Trump

Namun, Jokowi berulang kali sebutkan kegagalan Indonesia untuk menarik perusahaan yang pindahkan pabriknya ke Thailand, Vietnam dan Filipina.

Para ahli sebutkan rumitnya birokrasi, kerusuhan buruh, banyaknya pekerja tidak produktif, kurangnya infrastruktur yang memadai adalah beberapa tantangan Indonesia dalam menarik para investor.

Serta, yang paling buruk adalah sistem korupsi yang sudah membusuk ke manapun, membuat Indonesia kurang menarik bagi para pemilik perusahaan tersebut.

"Kami menerima perpindahan apapun untuk tingkatkan investor Amerika di Indonesia.

Baca Juga: Ada Janin Bayi, Potongan Organ Hingga Mayat Manusia, Inilah Barang-barang Mengerikan yang Dijual di Pasar Gelap Harganya Ada yang Mencapai Rp1,7 Miliar

"Namun Indonesia masih perlu keterbukaan lebih besar dan reformasi struktural untuk bersaing dengan negara Asean lain sehingga bisa membuat perusahaan AS 'jatuh cinta' dan berpindah dalam jumlah yang besar," ujar Lin Neumann, direktur manajemen dari Komisi Perdagangan Amerika di Indonesia.

Neumann sebutkan akan lebih membantu jika sebagian besar pembatasan dalam daftar investasi negatif dihapuskan.

Yang ia maksudkan adalah kebijakan pemerintah yang melarang atau membatasi investasi asing di sektor dan subsektor tertentu, termasuk menara telekomunikasi dan distribusi alkohol.

Sementara itu Luhut Pandjaitan sebutkan di awal bulan ini jika Jakarta sudah perbincangkan dengan Washington mengenai potensi relokasi perusahaan-perusahaan AS.

Baca Juga: Masih Ingat Pembunuhan Sadis Jurnalis Jamal Khashoggi? Sidang Dibuka, 2 Pembantu Putra Mahkota Saudi Jadi Terdakwa